Jakarta, CoreNews.id – Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati, mendukung langkah Menteri Keuangan menolak penggunaan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Ia menilai kebijakan itu menunjukkan kehati-hatian fiskal dan menjaga stabilitas keuangan negara.
“Tidak tepat jika APBN yang harus menanggung, kondisi itu justru memperberat keuangan negara,” ujar Anis di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Legislator PKS itu menilai penolakan tersebut sejalan dengan prinsip pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel.
Anis menyoroti proyek Whoosh yang sejak awal dinilai bermasalah karena tidak tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional 2030. Menurutnya, kerugian besar PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia sebagai pemegang saham utama PT KCIC disebabkan rendahnya okupansi dan lemahnya tata kelola.
Sementara itu, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan utang proyek Whoosh menjadi tanggung jawab BPI Danantara yang dinilai cukup mampu membayarnya.











