Jakarta, CoreNews.id – Pemerintah China akhirnya buka suara terkait polemik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang disebut bermasalah oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan bahwa pembangunan proyek Whoosh dilakukan dengan koordinasi erat antara pemerintah kedua negara, termasuk dalam aspek keuangan dan potensi ekonomi.
“Perlu ditegaskan ketika menilai proyek kereta api cepat, selain angka-angka keuangan dan indikator ekonomi, manfaat publik dan imbal hasil komprehensifnya juga harus dipertimbangkan. Otoritas dan perusahaan yang berwenang dari kedua belah pihak telah menjalin koordinasi yang erat untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengoperasian kereta api yang aman dan stabil,” ujar Guo, dikutip dari laman resmi pemerintah China, Senin (20/10/2025).
Ia menyebut China siap terus bekerja sama dengan Indonesia untuk memastikan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung berjalan berkualitas tinggi serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi Indonesia.
Pernyataan ini muncul setelah Luhut menyebut proyek Whoosh sebagai “barang busuk” karena pembangunannya dinilai bermasalah sejak awal, mulai dari pembengkakan biaya hingga pelanggaran konstruksi.
“Jadi memang saya menerima proyek (Whoosh) sudah busuk itu barang,” kata Luhut di Jakarta, Kamis (16/10).
Sebagai informasi, nilai investasi proyek Whoosh mencapai US$7,2 miliar atau sekitar Rp116,54 triliun, naik dari proposal awal China sebesar US$6,07 miliar. Sebanyak 75 persen pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman China Development Bank, sementara sisanya dari modal pemegang saham, termasuk KAI, Wijaya Karya, PTPN I, dan Jasa Marga.













