Jakarta, CoreNews.id — Dugaan mark up proyek kereta cepat Whoosh sudah masuk dalam penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak awal 2025. Sehingga karena memang masih di tahap penyelidikan, informasi detil terkait dengan progres atau perkembangan perkaranya, belum bisa disampaikan secara rinci.
Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta (27/10/2025). Menurut Budi, KPK terus mengimbau kepada masyarakat siapapun yang memiliki informasi ataupun data yang terkait dengan hal tersebut, bisa menyampaikan kepada KPK. Pesan ini termasuk untuk mantan cawapres 2024 sekaligus mantan Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahfud sebelumnya dicatat menyebut kalkulasi versi Indonesia di angka sekitar 52 juta dolar AS per kilometer. Padahal dari hitungan pihak Cina hanya sekitar 17–18 juta dolar AS per kilometer. Oleh karena itu Mahfud mencurigai kenaikan tiga kali lipat dari biaya yang mestinya dikucurkan.
Menurut Budi kembali, setiap informasi dan data, baik yang disampaikan melalui saluran pengaduan masyarakat, bisa menjadi pengayaan bagi tim, untuk menelusuri dan mengungkap perkara ini.*











