Jakarta, CoreNews.id — Partikel plastik sudah tersebar sangat luas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahkan telah memantau mikroplastik yang ditemukan tak hanya di laut atau makanan, tapi juga di air hujan.
Hal ini disampaikan Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman di Jakarta (30/10/2025). Menurut Aji, keberadaan mikroplastik di air hujan tidak berarti air hujan berbahaya langsung bagi kesehatan. Para ahli juga menegaskan bahwa hingga kini belum ada bukti ilmiah kuat bahwa mikroplastik secara langsung menyebabkan penyakit tertentu. Hal ini karena tingkat paparannya pada populasi umum masih rendah.
Namun demikian, dihimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, serta tidak membakar sampah plastik. Selain itu, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik. Masyarakat juga disarankan untuk membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja nonplastik, serta ikut memilah sampah.*











