Jakarta, CoreNews.id – Kementerian UMKM mendorong pelaku usaha untuk mengadopsi teknologi tepat guna sebagai strategi meningkatkan efisiensi dan memperluas kapasitas produksi. Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, di Malang, Jumat (14/11/2025), menyebut teknologi tepat guna bukan sekadar mesin, melainkan solusi inovatif sesuai kebutuhan usaha.
“Jika UMKM ingin memasuki produksi massal, maka skala ekonominya harus terpenuhi. Salah satunya melalui alat bantu berbasis teknologi tepat guna,” ujarnya.
Ia mencontohkan industri rumahan yang sebelumnya hanya mampu memproduksi satu hingga tiga unit per hari, kini dapat mencapai ratusan unit setelah memakai teknologi sederhana namun efisien.
Pada 2025, Kementerian UMKM menggulirkan program pelatihan bagi 4.649 peserta, pendampingan oleh 198 tenaga ahli, serta inkubasi 75 tenant untuk menghubungkan UMK dengan rantai pasok industri. Upaya ini diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.
Pemilik Metro Mesin, Hadi Apriliawan, menegaskan keunggulan teknologi tepat guna terletak pada fleksibilitasnya. “Dengan penerapan IoT, proses produksi menjadi lebih cepat dan output meningkat,” katanya.











