Jakarta, CoreNews.id – Wali kota terpilih New York Zohran Mamdani menyerukan boikot terhadap jaringan kopi global Starbucks sebagai bentuk dukungan terhadap aksi mogok kerja para buruh perusahaan tersebut.
Melalui unggahan di platform X pada Kamis (13/11), Mamdani menegaskan dukungannya terhadap ribuan pekerja Starbucks yang melakukan aksi mogok terkait Praktik Perburuhan Tidak Adil dan tuntutan kontrak yang lebih baik.
“Para pekerja Starbucks di seluruh negeri sedang melakukan aksi mogok kerja Praktik Perburuhan yang Tidak Adil, memperjuangkan kontrak yang adil,” tulis Mamdani.
Ia menambahkan, “Selama para pekerja mogok, saya tak akan membeli Starbucks apa pun, dan saya mengajak Anda untuk bergabung dengan kami.”
Aksi mogok tersebut diikuti sekitar 1.000 pekerja di 65 toko, bertepatan dengan perayaan Red Cup Day, program tahunan Starbucks yang menawarkan gelas Natal gratis dan biasanya menarik lonjakan pelanggan.
Jika negosiasi kontrak tidak segera dilanjutkan, aksi ini berpotensi meluas ke lebih dari 500 gerai. Saat ini Starbucks mengoperasikan 16.864 gerai di seluruh Amerika Serikat.
Juru bicara Starbucks menyebut aksi mogok hanya berdampak terbatas karena toko yang berserikat baru mewakili sekitar 9.500 barista atau 4 persen dari tenaga kerja ritel perusahaan.
“Meskipun Workers United berupaya menciptakan gangguan, lebih dari 99 persen kedai kopi kami tetap buka…” ujar jubir Starbucks, dikutip Business Insider.
Pemogokan terjadi di tengah proses negosiasi kontrak serta restrukturisasi perusahaan yang berdampak pada penutupan lebih dari 600 toko di AS.
Ini menjadi aksi mogok keempat sejak 2023 dan yang ketiga sejak Brian Niccol menjabat CEO pada September 2024.
Dukungan Mamdani terhadap pekerja mogok dianggap sebagai sinyal gaya kepemimpinannya kelak. Politikus Demokrat yang menyebut dirinya sebagai sosialis itu memang dikenal sebagai sekutu kuat gerakan buruh.











