Jakarta, CoreNews.id – Gunung Semeru kembali menjadi sorotan setelah statusnya dinaikkan menjadi Awas pada Rabu (19/11/2025). Kenaikan status terjadi usai luncuran awan panas mencapai lebih dari 14 kilometer. Pemerintah menetapkan larangan beraktivitas dalam radius 20 kilometer demi keselamatan warga. Semeru tercatat sebagai gunung teraktif sepanjang 2025 dengan 2.802 letusan.
Kepala Badan Geologi ESDM, Muhammad Wafid, mengatakan aktivitas guguran terus meningkat. “Jumlah gempa yang terekam menunjukkan aktivitas kegempaan masih tinggi, terutama gempa letusan, guguran, dan harmonik,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Guguran lava pijar semakin intensif mengarah ke Besuk Kobokan.” Sejumlah wilayah di Lumajang dilaporkan gelap akibat abu pekat. Petugas melakukan pemantauan 24 jam diikuti evakuasi warga berisiko. Peningkatan aktivitas ini menjadi perhatian serius pemerintah











