Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Dari Istiqlal, Prof. Tholabi Serukan Pemuliaan Guru dan Pendidikan Berbasis Cinta

by Abdullah Suntani
28 November 2025 | 16:55
in Humaniora
Prof. Ahmad Tholabi Ajak Umat Hidupkan Spirit Jabrul Khathir
Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id — Ribuan jamaah memadati Masjid Istiqlal, Jakarta, pada pelaksanaan Salat Jumat (28/11). Pada kesempatan ini, Prof. Dr. H. Ahmad Tholabi Kharlie, S.H., M.H., M.A., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Anggota Dewan Pendidikan Tinggi (DPT), menyampaikan khutbah bertema “Menanam Kasih dalam Pendidikan Umat.” Khutbah yang berlangsung kurang lebih 20 menit itu mengajak umat Islam meneguhkan kembali kedudukan guru, pentingnya etika keilmuan, serta perlunya membangun orientasi pendidikan berbasis kasih sayang.

Dalam pembukaan khutbahnya, Prof. Tholabi menegaskan keutamaan ilmu sebagaimana ditegaskan Al-Qur’an. Ia mengutip Q.s. al-Mujadalah ayat 11 untuk menekankan bahwa Allah meninggikan derajat orang berilmu. Menurut dia, ayat tersebut memberi penegasan bahwa ilmu adalah instrumen peradaban dan sarana penyucian jiwa. Dengan nada reflektif, ia mempertanyakan, “bagaimana ilmu itu diberikan serta melalui proses apa pengetahuan dapat mengangkat derajat manusia?”

Dari situ, ia mengajak jemaah menelaah mekanisme turunnya wahyu. Prof. Tholabi menjelaskan, sekalipun Allah Mahakuasa, wahyu tetap diturunkan melalui perantara, yakni Malaikat Jibril. Ia merujuk Surah al-Syu‘ara ayat 193–194 untuk menunjukkan bahwa proses pengajaran, bukan pemberian instan, merupakan mekanisme ilahi. “Nabi saja menerima wahyu melalui pembimbing. Bagaimana mungkin manusia biasa mendapatkan ilmu tanpa guru?” ujarnya.

Guru, menurut Prof. Tholabi, adalah “jembatan epistemologis” yang memastikan kebenaran ilmu diteruskan secara benar dan beradab. Ia menegaskan bahwa peran guru dalam Islam bukan pelengkap, melainkan fondasi peradaban yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah lahirnya ilmu.

Lebih jauh, ia menguraikan tiga prinsip pendidikan dalam wahyu pertama, Q.s. al-‘Alaq ayat 1–5: iqra’ sebagai dorongan belajar aktif, al-qalam sebagai simbol pengetahuan yang terdokumentasi, serta kesadaran bahwa manusia pada hakikatnya tidak mengetahui apa-apa kecuali melalui proses belajar. “Dengan tiga prinsip ini, Islam membangun kerangka pendidikan komprehensif yang melahirkan insan beradab dan rendah hati,” tuturnya.

READ  Prof. Ahmad Tholabi Ajak Umat Hidupkan Spirit Jabrul Khathir

Memasuki tema Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November, Prof. Tholabi mengajak jemaah menjadikannya sebagai momen reflektif untuk memahami kembali kedudukan guru dalam konstruksi keilmuan Islam. Ia menyampaikan tiga makna filosofis, yakni: guru sebagai perantara ilmu, guru sebagai fondasi peradaban, dan guru sebagai teladan pedagogis yang diwariskan dari sifat-sifat Malaikat Jibril, yakni amanah, lembut, dan penuh kasih. “Penghormatan terhadap guru adalah bagian dari maqashid al-syari‘ah, yakni menjaga kehidupan ilmu,” ujarnya.

Dalam salah satu bagian terpenting khutbahnya, Prof. Tholabi menyoroti pentingnya merancang kurikulum pendidikan yang tidak hanya mentransmisikan pengetahuan, tetapi juga menyentuh hati. Ia menegaskan bahwa kurikulum ideal dalam perspektif Islam harus menanamkan cinta. “Ilmu harus turun ke hati, bukan hanya ke kepala,” ujarnya.

Ia kemudian menyebut tiga wujud cinta sebagai pilar kurikulum, yakni: cinta kepada sesama manusia, cinta kepada alam, dan cinta kepada tanah air. Masing-masing pilar diperkuat dengan rujukan Al-Qur’an dan Hadis. Hubungan guru dan murid, katanya, tidak boleh dibangun atas dasar ketakutan, melainkan kasih sayang yang melahirkan komunikasi mendidik.

Tentang cinta lingkungan, ia menegaskan bahwa bumi adalah amanah ilahi dan harus dijaga sebagai bentuk etika spiritual. Adapun cinta tanah air, menurutnya, adalah ekspresi syukur dan bagian dari tanggung jawab sejarah.

“Tanah air dicintai bukan karena sempurna, tetapi karena ia adalah tempat kita menunaikan amanah peradaban,” lanjutnya sambil mengutip hadis Rasulullah Saw. tentang kecintaan beliau kepada Mekah.

Menutup khutbah, Prof. Tholabi mengingatkan bahwa ilmu yang tidak disertai cinta dapat melahirkan kehancuran. Sebaliknya, ilmu yang dibingkai cinta kepada Allah, sesama, alam, dan bangsa merupakan jalan keselamatan bagi umat. Ia mengajak jemaah menjaga etika ilmu, meneguhkan penghormatan kepada guru, serta berkomitmen membangun pendidikan berkeadaban.

READ  Guru Besar UIN Jakarta: MUI Sebagai Titik Temu Ulama, Umat, dan Negara
Tags: Guru Besar UIN JakartaKhutbah jumat istiqlalPendidikan Berbasis cintaProf Ahmad Tholabi
Previous Post

Korban Tewas Banjir Asia Tenggara Capai 245 Orang, Upaya Evakuasi Masih Berlanjut

Next Post

Konflik PBNU: Gus Yahya Pecat Gus Ipul dari Posisi Sekjen

Next Post
Konflik PBNU: Gus Yahya Pecat Gus Ipul dari Posisi Sekjen

Konflik PBNU: Gus Yahya Pecat Gus Ipul dari Posisi Sekjen

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Perumda Air Minum Kota Padang TOP Digital Awards 2025

Mengalirkan Inovasi, Menyemai Layanan: Perumda Air Minum Kota Padang Kembali Raih TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 09:00
Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 08:00
RSUI Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Perkuat Transformasi Digital untuk Tingkatkan Mutu Layanan, RSUI Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 07:00
Moratelindo Transformasi Digital TOP Digital Awards

Moratelindo Perkuat Kepemimpinan Transformasi Digital Lewat Dua Penghargaan Nasional TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 06:00
Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

4 Desember 2025 | 06:00
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00

POPULER

Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

4 Desember 2025 | 06:00
Moratelindo Transformasi Digital TOP Digital Awards

Moratelindo Perkuat Kepemimpinan Transformasi Digital Lewat Dua Penghargaan Nasional TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 06:00
Jokowi Bertolak Ke China Temui Xi Jinping dan Hadiri KTT Belt and Road

Jokowi Bertolak Ke China Temui Xi Jinping dan Hadiri KTT Belt and Road

16 Oktober 2023 | 09:28
RS Gaza dirudal Israel

Kejam! Rudal Israel Hantam RS di Gaza

18 Oktober 2023 | 10:08
Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 08:00
Viral Susu MBG Hanya 30 Persen Susu, Ini Kata BGN

Viral Susu MBG Hanya 30 Persen Susu, Ini Kata BGN

1 Oktober 2025 | 14:56
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved