Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Walhi Sebut Banjir–Longsor di Jabar Berpotensi Lebih Parah dari Sumatra, Ini Datanya

by Abdullah Suntani
2 Desember 2025 | 11:47
in Nasional
Update Banjir Aceh: 30 Korban Jiwa, 16 Orang Belum Ditemukan

Foto: Getty Image

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat memperingatkan potensi terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Jabar dalam skala besar, bahkan disebut bisa lebih parah dibanding bencana serupa di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Wahyudin Iwang, mengatakan Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kerentanan bencana paling tinggi, mulai dari tsunami, gunung berapi, banjir, longsor, tanah amblas hingga puting beliung.

“Bencana ekologis tersebut sangat mungkin bisa terjadi serupa di Jawa Barat, bahkan alam bisa lebih dari itu untuk mengingatkan kita semua,” ujar Wahyudin, Selasa (2/12/2025).

Walhi menilai minimnya upaya pencegahan dan pemulihan lingkungan menjadi akar persoalan. Data Walhi menunjukkan pada 2023 terdapat 54 izin usaha tambang yang sudah habis, namun perusahaan-perusahaan terkait disebut tetap beroperasi.

Pada 2024, Walhi mencatat 176 titik tambang ilegal tersebar di berbagai kabupaten. Lokasi dengan kategori tertinggi terdapat di Sumedang dan Tasikmalaya masing-masing 48 titik, disusul Bandung 37 titik, Bogor 23 titik, Cianjur 20 titik, Purwakarta 12 titik, dan Cirebon 7 titik.

Kerusakan lingkungan juga dipicu oleh penyusutan kawasan hutan yang mencapai 43 persen dalam rentang 2023–2025. Sejumlah kawasan yang dikelola Perum Perhutani, kawasan lindung, serta hutan produksi disebut berubah menjadi tambang, wisata, properti, proyek KHDPK hingga geotermal.

Kawasan konservasi yang dikelola BBKSDA juga mengalami penurunan status akibat proyek strategis nasional dan pembangunan Taman Wisata Alam (TWA). “Kawasan konservasi telah terus menyusut bahkan terdapat kegiatan bangunan di area konservasi, dan itu ironi sekali,” kata Wahyudin.

Walhi menyoroti alih fungsi kawasan imbuhan air, termasuk persawahan, yang terus menyusut—bahkan dikhawatirkan hilang dalam waktu dekat. Penyusutan bisa mencapai 20 hektare per tahun, dipicu oleh maraknya izin pembangunan perumahan, industri, dan wisata.

READ  Absen HUT RI di IKN, Megawati Akan Pimpin Upacara di Sekolah Partai

“Walhi menyatakan diduga pemerintah sendiri yang ikut andil melegitimasi kerusakan lingkungan… lahan kritis 900 ribu hektare masih tidak direboisasi atau reforestasi dengan serius oleh pemerintah,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan kerusakan hutan di Jabar telah mencapai angka mengkhawatirkan. “Jawa Barat kondisi hutan yang betul-betul masih hutan kan 20 persen lagi. 80 persen kan dalam keadaan rusak,” kata Dedi.

Pemprov Jabar, kata Dedi, akan mulai melakukan pemulihan hutan pada Desember 2025 dengan melibatkan masyarakat. Setiap hektare hutan akan dikelola oleh dua warga dengan upah Rp50 ribu per hari.

“Kita tanami pohonnya perpaduan pohon hutan yang tidak bisa ditebang dan pohon produktif seperti pete, jengkol, nangka sehingga masyarakat dalam jangka panjang mendapat hasilnya,” ujarnya.

Tags: banjir longsor sumaterawalhi jawa barat
Previous Post

Kata Bobby Soal Penjarahan di Tapteng dan Sibolga: Terisolir dan Minim Bantuan

Next Post

Korban Banjir Asia Tembus 1.100 Jiwa, Indonesia dan Sri Lanka Paling Terdampak

Next Post
Korban Banjir Asia Tembus 1.100 Jiwa, Indonesia dan Sri Lanka Paling Terdampak

Korban Banjir Asia Tembus 1.100 Jiwa, Indonesia dan Sri Lanka Paling Terdampak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Viral Susu MBG Hanya 30 Persen Susu, Ini Kata BGN

Viral Susu MBG Hanya 30 Persen Susu, Ini Kata BGN

1 Oktober 2025 | 14:56
loa bumd dan ITS

CEO Talk 2025: ITS dan TOP BUMD Awards Teken Kerja Sama untuk Transformasi BUMD yang Andal

19 Juni 2025 | 12:59
Prabowo Tunjuk Thaksin Shinawatra Jadi Penasihat Danantara, Kejutan atau Kontroversi?

Prabowo Tunjuk Thaksin Shinawatra Jadi Penasihat Danantara, Kejutan atau Kontroversi?

25 Maret 2025 | 01:40
Update Banjir Aceh: 30 Korban Jiwa, 16 Orang Belum Ditemukan

Walhi Sebut Banjir–Longsor di Jabar Berpotensi Lebih Parah dari Sumatra, Ini Datanya

2 Desember 2025 | 11:47
Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

25 Juli 2024 | 12:39
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved