Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

PTSI dan Camat Colomadu Berkolaborasi Bangun Ketahanan Pangan Berbasis Lingkungan

by Abdullah Suntani
12 Juli 2024 | 21:34
in Daerah
PTSI dan Camat Colomadu Berkolaborasi Bangun Ketahanan Pangan Berbasis Lingkungan
Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Demi meningkatkan ketahanan pangan berbasis lingkungan, Yayasan Perempuan Tani Sejahtera Indonesia (PTSI) dan PT Asri, juga OK OCE Peduli mengadakan kegiatan pembagian bibit cabe dan pupuk organik, serta diskusi dan pelatihan budidaya cabe organik dengan peserta ibu-ibu PKK, ibu-ibu dari 8 Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Gapoktan atau Gabungan Kelompok Tani. Kegiatan ini diadakan di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, peserta sebanyak 250 dan semuanya ibu-ibu.

Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Perempuan Tani Sejahtera Indonesia (PTSI) bekerjasama dengan PT Agrotama Semesta Lestari (Asri) sebagai narasumber. Kegiatan ini berbarengan dengan program KKN dari UNS, sehingga turut diundang dosen pembimbing untuk ikut dalam diskusi ketahanan pangan. Hadir pula tamu undangan seperti Kepala Desa Bolon Mulyanto, Camat Colomadu Dwi Adi Susilo.SE, S.Pd, M.Pem, dan Dosen pembimbingg UNS, Prof.Dr.Slamet Subiyantoro,M.SI, serta Ketua TP PKK Desa Bolon&Ketua GKWT Desa Bolon Mutmainah.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Bolon menyampaikan sebenarnya kegiatan ini sesuai dengan kegiatan ibu-ibu d desanya sekarang yang sedang menggalakkan KWT berbasis lingkungan. Desa Bolon juga dikenal dengan desa proklim utama atau Desa pro perubahan iklim tingkat nasional mewakili Kabupaten Karanganyar.

Camat Colomadu, Dwi Adi Susilo menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan budidaya cabe organik ini sesuai dengan program Pemerintah yakni membangun ketahanan pangan sejalan dengan penggunaan anggaran dana desa. “Program ini sangat sesuai dengan kondisi saat ini yang menitikberatkan pada ketahanan pangan yang sedang digalakkan oleh Pemerintah,” kata Tokoh Ketahanan Pangan Colomadu yang juga menjabat sebagai Camat Colomadu ini.

Di lokasi yang sama, Ketua PTSI Supriyadi Kuncung menyatakan bahwa kegiatan ini inline dengan Program Pemerintah terkait ketahanan pangan dan kemandirian pangan.

READ  Pemprov Sulsel Wajibkan Hafalan Juz 30 untuk Guru dan Siswa Muslim SMA-SMK

“Dengan menggerakkan kelompok wanita (KWT) yang ada di Desa Bolon Kecamatan Colomadu dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada, para Ibu rumah tangga semakin produktif dan memberikan dampak ekonomi yang positif bagi ekonomi rumah tangga mereka, dengan kegiatan bertanam cabe organik yang diselenggarakan oleh PTSI dan PT Asri, dan difasilitasi oleh kelurahan dan Pak Camat Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah ini,” katanya.

Harapannya, ke depan program ini akan dapat terus berjalan dengan dukungan lebih luas dari berbagai pihak seperti PTSI, PT Asri dan OK OCE Peduli yang dengan intensitasnya terus membantu produktifitas kaum Ibu, dalam hal ini KWT dan Gapoktan di Kecamatan Colomadu untuk lebih produktif dengan bersinergi dalam membangun ketahanan dan kemandirian pangan Nusantara.

Adapun perwakilan dari PT Asri, Willy menyatakan peran ibu sangat sentral dalam pengadaan pangan di rumah. “Ketahanan pangan di rumah itu dihandle oleh ibu-ibu, kebutuhan dapur seperti cabe misalnya, kalau bisa menyediakan sendiri tanpa perlu beli lagi diluar, kami berikan bibit cabe dan pupuk organik, serta edukasi serta asistensi dalam budidaya cabe organik. Ini salah satu dari upaya membangun ketahanan pangan berbasis lingkungan,” katanya.

Dari kegiatan ini, Willy berharap akan ada kegiatan pendampingan setiap bulannya sampai berbuah selama 4 bulan. “Setelah berbuah kami berikan tugas untuk Ibu-ibu membuat bibit sendiri dari cabe yang mereka tanam, sehingga mereka tidak perlu beli, konsep kami adalah dari ketahanan pangan menuju kemandirian pangan,” katanya.

Jika sudah bisa membuat bibit yang berkualitas bagus, maka bibit dari hasil KWT dan Gapoktan tadi akan ditampung oleh PT Asri dan dikembangkan lagi untuk program serupa di tempat lainnya.

READ  Kualitas Udara Palembang Memburuk, Mulai Besok Sekolah Daring
Tags: ColomaduPerempuan tani sejahtera
Previous Post

KPK Panggil Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono

Next Post

Efek Buruk Sering Nonton Film Porno, Wajib Disimak Nih…

Next Post
Smartphone

Efek Buruk Sering Nonton Film Porno, Wajib Disimak Nih...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
Ilustrasi kawasan pariwisata di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten

10 Destinasi Wisata Lebak Banten

6 Februari 2025 | 12:57
perbedaan-d3-dan-d4

Ujian Nasional Versi Baru, Cek Mata Pelajaran TKA untuk SD, SMP, dan SMA

10 April 2025 | 21:00
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved