Jakarta, CoreNews.id – Industri film Indonesia terus mengalami pertumbuhan pasca pandemi. Badan Perfilman Indonesia mencatat peningkatan jumlah penonton bioskop di Indonesia pada tahun 2024 menjadi 24 juta penonton. Di lain sisi, laporan PwC dan LPEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia juga memprediksi total pendapatan industri layar lebar akan terus tumbuh hingga mencapai Rp109,6 triliun pada tahun 2027.
Sejalan dengan potensi industri film di Indonesia, Paper.id sebagai platform invoicing dan pembayaran bisnis Indonesia berkolaborasi dengan Hahaha Corp untuk menyelenggarakan “Acara Bisnis yang Agak Laen” sebagai wadah diskusi tren bisnis yang dibungkus dengan comedy night. Acara ini dihadiri oleh Dipa Andika selaku Chief Commercial Officer (CCO) Hahaha Corp, Yosia Sugialam selaku Chief Executive Officer (CEO) Paper.id, Silvy Widyaningrum selaku Visa Commercial Solutions Leader dari PT Visa Worldwide Indonesia dan M. Kasyful Fuadi, Loyalty Product Development Division Head Garuda Indonesia.
Dalam sesi talkshow bersama Dipa dan Yosia, kedua narasumber menguak realita biaya dan pembayaran bisnis di industri film. Dipa menyebutkan, biaya untuk sebuah film genre drama di Indonesia kira-kira membutuhkan biaya 6-10 miliar rupiah, dengan alokasi biaya promosi maksimal 40% dari nilai tersebut. Biaya yang tentunya fantastis ini menjadi tantangan kebutuhan pembayaran khususnya pembayaran di muka untuk vendor-vendor serta para aktor dan artis yang terlibat.
“Banyak pembayaran yang meminta DP di awal, misalnya untuk aktor, atau sewa tempat,” kata Dipa, dalam siaran pers, 30/07/2024. Ia menjelaskan, kadang ini berat. Masalah inilah yang mampu terjawab oleh Paper.id.
Paper.id hadir sebagai solusi pilihan Hahaha Corp untuk pembayaran bisnisnya, khususnya dengan tersedianya opsi pembayaran dengan kartu kredit yang terintegrasi dengan invoicing dan rekonsiliasi otomatis sehingga pelacakan status transaksi bisnis jadi jauh lebih mudah, cepat, dan akurat.
Terdapat pula laporan keuangan sederhana yang mudah diakses untuk membantu pencatatan dan pelaporan finansial bisnis yang praktis.
Dengan begitu, produksi film jadi makin lancar berkat tempo pembayaran yang semakin panjang, ditambah fitur-fitur lainnya yang membantu pembuatan keputusan bisnis yang tepat.
Ke depannya, Paper.id akan terus menyokong industri kreatif dan mendukung kemajuan UKM dari berbagai sektor di Indonesia dengan mempermudah pengelolaan cash flow bisnis melalui solusi invoicing dan pembayaran yang end-to-end.