CoreNews.id, Jakarta – Maqam Ibrahim adalah sebuah batu suci yang berada di dekat Ka’bah, di dalam Masjidil Haram, Makkah. Batu ini memiliki jejak kaki Nabi Ibrahim AS dan memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan pembangunan Ka’bah.
Asal-usul Maqam Ibrahim
- Digunakan Saat Membangun Ka’bah
- Ketika Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, membangun kembali Ka’bah atas perintah Allah, Maqam Ibrahim digunakan sebagai tempat berpijak oleh Nabi Ibrahim AS untuk mencapai bagian yang lebih tinggi dari Ka’bah.
- Dengan mukjizat Allah, batu ini menjadi lunak sehingga telapak kaki Nabi Ibrahim AS tercetak di atasnya.
- Dijadikan Tempat Sholat
- Setelah pembangunan Ka’bah selesai, Allah memerintahkan umat Islam untuk menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat sholat.
- Ini disebutkan dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka’bah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat sholat…”
(QS. Al-Baqarah: 125)
Perubahan Lokasi dan Perlindungan Maqam Ibrahim
- Awalnya, Maqam Ibrahim menempel di Ka’bah, tetapi kemudian dipindahkan sedikit menjauh untuk memudahkan thawaf.
- Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA, beliau memindahkan batu ini ke lokasi saat ini agar tidak mengganggu pergerakan jemaah yang thawaf.
- Sekarang, Maqam Ibrahim dilindungi oleh struktur kaca dan logam agar tetap terjaga dari kerusakan.
Ciri-ciri Maqam Ibrahim
- Batu ini berwarna kekuningan dengan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim yang masih terlihat meskipun sudah agak memudar.
- Jejak kaki tersebut memiliki kedalaman beberapa sentimeter, berbentuk dua lekukan kaki.
- Disimpan dalam penutup emas dan kaca di dalam Masjidil Haram.
Keutamaan Maqam Ibrahim
- Salah Satu Tempat Mustajab untuk Berdoa
- Setelah thawaf, umat Islam disunnahkan untuk sholat dua rakaat di dekat Maqam Ibrahim.
- Saksi Sejarah Keimanan dan Pengorbanan Nabi Ibrahim AS
- Mengingatkan umat Islam tentang ketaatan dan perjuangan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah.
Maqam Ibrahim menjadi salah satu situs penting bagi umat Islam yang beribadah di Masjidil Haram, selain Ka’bah dan Hajar Aswad. Kehadirannya menjadi bukti nyata sejarah dan mukjizat yang terjadi di Tanah Suci.