Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Hukum Salat Idul Fitri: Wajib atau Sunnah?

by Abdullah Suntani
29 Maret 2025 | 04:08
in Humaniora
30-twibbon-tahun-baru-islam-1-muharram-1447h

Ilustrasi Tahun Baru Islam (Gambar dibuat AI)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan, umat Islam disambut dengan hari kemenangan, yaitu Idul Fitri. Tapi, setelah sebulan ibadah maksimal, apakah semuanya langsung selesai begitu saja? Tentu tidak! Salah satu amalan yang sangat dianjurkan setelah Ramadan adalah Salat Idul Fitri.

Namun, muncul pertanyaan, Salat Idul Fitri itu wajib atau sunnah?

Dalil dan dasar Hukumnya

Salat ini bukan sekadar tradisi, melainkan ibadah yang memiliki dasar kuat dalam ajaran Islam. Rasulullah dan para sahabat selalu mengerjakannya, bahkan beliau menganjurkan seluruh umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menghadirinya.

Ada beberapa dalil yang menunjukkan pentingnya Salat Idul Fitri, di antaranya:

Hadis dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha: “Kami diperintahkan untuk keluar pada hari raya, bahkan para gadis yang dipingit dan wanita haid. Mereka menyaksikan kebaikan dan doa kaum Muslimin. Hanya saja, wanita haid tidak ikut salat.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu: “Rasulullah ﷺ biasa melaksanakan Salat Idul Fitri dua rakaat tanpa ada salat sebelum atau sesudahnya.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Dalil-dalil ini menegaskan bahwa Salat Idul Fitri bukan sekadar kebiasaan, tetapi bagian dari syariat Islam yang sangat dianjurkan. Oleh karena itu, jangan sampai kita melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan di hari yang mulia ini!

Hukum Salat Idul Fitri

Salat Idul Fitri adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Namun, para ulama berbeda pendapat mengenai hukumnya. Secara umum, ada tiga pendapat utama:

1. Wajib (Fardu ‘Ain) – Pendapat Imam Abu Hanifah

Menurut Imam Abu Hanifah, Salat Idul Fitri hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang mampu melaksanakannya. Pendapat ini berdasarkan beberapa hadis yang menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ dan para sahabat tidak pernah meninggalkannya.

READ  Manfaat Membaca Asmaul Husna dalam Kehidupan Sehari-hari

Dalilnya antara lain:

Firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kausar: 2)

Beberapa ulama menafsirkan bahwa perintah salat dalam ayat ini mencakup juga Salat Idul Fitri.

Hadis dari Ummu ‘Athiyyah radhiyallahu ‘anha:
“Kami diperintahkan untuk keluar pada hari raya, bahkan para gadis yang dipingit dan wanita haid. Mereka menyaksikan kebaikan dan doa kaum Muslimin. Hanya saja, wanita haid tidak ikut salat.” (HR. Bukhari & Muslim)

Menurut Imam Abu Hanifah, kata “diperintahkan” menunjukkan bahwa salat ini bersifat wajib.

2. Wajib Kolektif (Fardu Kifayah) – Pendapat Sebagian Ulama

Sebagian ulama menyatakan bahwa Salat Idul Fitri hukumnya wajib kifayah, artinya jika sudah ada sekelompok orang yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain.

Pendapat ini berangkat dari pandangan bahwa salat ini termasuk syiar Islam yang harus ditegakkan, tetapi tidak bersifat individual seperti Salat Wajib lima waktu.

3. Sunnah Muakkadah (Sunnah yang Sangat Dianjurkan) – Mayoritas Ulama

Mayoritas ulama, termasuk Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad, berpendapat bahwa Salat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah, yaitu ibadah yang sangat dianjurkan dan hampir mendekati wajib, tetapi tidak berdosa jika ditinggalkan.

Dalil yang mendukung pendapat ini:

Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu: “Rasulullah ﷺ biasa melaksanakan Salat Idul Fitri dua rakaat tanpa ada salat sebelum atau sesudahnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Jika salat ini benar-benar wajib, maka seharusnya ada ancaman dosa bagi yang meninggalkannya, seperti salat wajib lainnya. Karena tidak ada ancaman seperti itu, mayoritas ulama menyimpulkan bahwa hukumnya adalah sunnah muakkadah.

Dari berbagai pendapat di atas, mayoritas ulama sepakat bahwa Salat Idul Fitri tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan. Rasulullah ﷺ selalu melaksanakannya dan mengajak umat Islam untuk ikut serta dalam kebahagiaan hari raya ini.

READ  Fase Pemulangan, PPIH Ingatkan Jemaah Telah Tawaf Wada Sebelum Pulang ke Tanah Air

Jadi, meskipun tidak berdosa jika ditinggalkan, akan sangat rugi kalau melewatkannya. Selain mendapatkan pahala besar, Salat Idul Fitri juga menjadi bentuk syukur setelah menjalani ibadah Ramadan. Jangan sampai ketinggalan, ya!

Tags: hukum salat idul fitri
Previous Post

Amankan Transaksi: 5 Tips Gunakan E-Wallet Saat Berbelanja

Next Post

Gempa Bumi Dahsyat Magnitudo 7,7 Guncang Myanmar

Next Post
Ilustrasi Gempa Bumi

Gempa Bumi Dahsyat Magnitudo 7,7 Guncang Myanmar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
Selain itu, banyak penemuan baru yang di dapat dari pembuktian kesamaan antara data tertulis dan artefactual yang ada. Penemuan baru tersebut adalah sebagai berikut. Pertama. Relief Rāmāyana Prambanan dilukiskan berdasar kakawin Rāmāyana secara lebih dekat. Kedua. Bentuk bangunan yang disebut maṇḍapa dan bentuk bangunan yang disebut dengan umah berbeda, sekalipun keduanya mengacu pada desain rumah dua lantai. Ketiga. Istilah gṛha, humah, atau weśma dalam Sutasoma, Arjunawiwāha, Arjunawijaya, dan Rāmāyana sesungguhnya mengacu pada gambar relief D-16-City-Folk-gather-round-Rama-and-Sita-Thumb.

Menelusuri Visualisasi Humah Sphaṭika dan Weśma Kanaka Era Majapahit

12 November 2024 | 15:40
perbedaan-d3-dan-d4

Ujian Nasional Versi Baru, Cek Mata Pelajaran TKA untuk SD, SMP, dan SMA

10 April 2025 | 21:00
jika remot TV tidak bisa ganti channel

Penyebab Remote TV Tidak Bisa Pindah Channel

29 Agustus 2023 | 14:24
negara miskin dunia

10 Negara Termiskin di Dunia per Januari 2025

31 Januari 2025 | 21:47
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved