Jakarta, Corenews.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, bertemu dengan pemimpin sementara Suriah, Ahmed al-Sharaa, pada Rabu (14/5/2025) di Riyadh. Pertemuan ini merupakan langkah bersejarah dalam upaya normalisasi hubungan antara kedua negara, setelah puluhan tahun terputus akibat konflik politik dan militer.
Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara Trump dan para pemimpin negara-negara Teluk. Dalam pidatonya, Trump menyebut pertemuan dengan al-Sharaa sebagai awal dari pembentukan kembali hubungan bilateral antara AS dan Suriah.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan daring, serta Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Informasi ini dikonfirmasi oleh kantor berita pemerintah Turki, Anadolu Agency.
Trump juga menyerukan agar Suriah mempertimbangkan untuk bergabung dalam Abraham Accords, perjanjian yang sebelumnya ditandatangani beberapa negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Hal ini disampaikan meski ketegangan militer antara Israel dan Suriah masih berlangsung, terutama setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada akhir 2024.