Jakarta, CoreNews.id – Intensitas hujan tinggi selama tiga hari terakhir mengakibatkan bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di enam wilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat ratusan warga terdampak, dengan Kelurahan Lepo-lepo sebagai wilayah terparah.
Kepala BPBD Kendari, Cornelius Padang, menyatakan bencana terjadi akibat curah hujan ekstrem yang berlangsung sejak akhir pekan. “Berdasarkan laporan warga, banjir merendam permukiman, sementara longsor dan pohon tumbang merusak infrastruktur,” ujarnya, Minggu (29/6/2025), dikutip dari pemberitaan sejumlah media nasional.
Wilayah Terdampak dan Kondisi Terkini
- Banjir:
- Kelurahan Lepo-lepo (Kali Wanggu): 172 kepala keluarga (KK) terendam air.
- Kampung Salo: Genangan mulai surut setelah hujan mereda.
- Kelurahan Punggaloba & Tipulu: 10 KK di Tipulu mengungsi sementara.
- Longsor & Pohon Tumbang:
- Kelurahan Watu-watu, Alolama, dan Puuwatu: Pohon tumbang menimpa rumah, tim BPBD bergerak cepat untuk evakuasi.
“Laporan longsor masih masuk, kami terus koordinasikan penanganan,” tambah Cornelius.
Upaya Mitigasi BPBD Kendari
Tim BPBD telah melakukan pembersihan material longsor, penebangan pohon berbahaya, dan pendistribusian bantuan logistik. Warga diimbau waspada terhadap potensi hujan lanjutan dan menghubungi nomor darurat 112 jika terjadi darurat.
Analisis Dampak:
Banjir di Kendari kerap dipicu oleh drainase buruk dan alih fungsi lahan. BPBD mendorong pemetaan ulang daerah rawan bencana untuk antisipasi jangka panjang.