Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Tarif 32% Akan Pukul Pasar Industri Mebel dan Kerajinan ke AS

by Irawan Djoko Nugroho
9 Juli 2025 | 15:22
in Ekonomi
Adapun, produk mebel dan kerajinan yang dominan mengisi pasar ekspor adalah furniture kayu, rotan, outdoor furniture, produk dekorasi, serta berbagai produk kerajinan tangan. Untuk nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia, dicatat sebesar US$ 1,5 miliar – US$ 1,7 miliar pada semester I-2025. Dari jumlah tersebut, ekspor ke pasar AS mencapai sekitar US$ 800 juta - US$ 900 juta.

Ilustrasi: Outdoor furniture. Foto dari media sosial

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id — Tarif tambahan sebesar 32% untuk produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025 yang diberikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, akan berdampak terhadap ekspor produk industri dari Indonesia, termasuk bagi industri mebel dan kerajinan. Terlebih jika AS memberi tambahan 10% atas keikutsertaan Indonesia menjadi anggota BRICS.

Menurut Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur (9/7/2025), hingga saat ini AS masih menjadi pasar ekspor terbesar, dengan kontribusi sekitar 54% dari total ekspor nasional mebel dan kerajinan. Adapun, produk mebel dan kerajinan yang dominan mengisi pasar ekspor adalah furniture kayu, rotan, outdoor furniture, produk dekorasi, serta berbagai produk kerajinan tangan. Untuk nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia, dicatat sebesar US$ 1,5 miliar – US$ 1,7 miliar pada semester I-2025. Dari jumlah tersebut, ekspor ke pasar AS mencapai sekitar US$ 800 juta – US$ 900 juta.

Sementara itu jika tambahan tarif 10% jadi diberlakukan, diperkirakan akan membawa dampak langsung yang memengaruhi harga jual produk Indonesia di pasar AS. Kondisi ini akan membuat produk Indonesia kurang kompetitif dibanding negara pesaing seperti Vietnam, Malaysia, Meksiko, India, Italia dan Cina. Dampaknya, pesanan bisa dialihkan ke negara lain yang lebih kompetitif. Pelaku usaha dapat kehilangan pasar, dan serapan tenaga kerja di industri padat karya menjadi turun.*

READ  Cina Gunakan Logo 'Made in Korea' Untuk Hindari Tarif AS Bahkan Sebelum Tarif Trump
Tags: Abdul SoburASDonald Trump
Previous Post

Indonesia Dukung Pembangunan Masjid di Islamic Center Osijek, Kroasia

Next Post

KSP Tegaskan Sekolah Rakyat Jadi Langkah Revolusioner Putus Rantai Kemiskinan

Next Post
KSP Tegaskan Sekolah Rakyat Jadi Langkah Revolusioner Putus Rantai Kemiskinan

KSP Tegaskan Sekolah Rakyat Jadi Langkah Revolusioner Putus Rantai Kemiskinan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Prospek Saham Tetap Cerah Sekalipun Harga Rokok Naik

Prospek Saham Tetap Cerah Sekalipun Harga Rokok Naik

21 Juli 2023 | 16:35
“Kontol Sapi” Kue Unik Khas Banten, Mau Coba?

“Kontol Sapi” Kue Unik Khas Banten, Mau Coba?

17 Mei 2024 | 21:11
Bajaj Bajuri

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Mat Solar “Bajaj Bajuri” Wafat

18 Maret 2025 | 09:00
Menurut Yulianto, BEI melakukan suspensi karena adanya kenaikan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down dan sebagai bentuk perlindungan investor.

BEI Hari Ini Buka Suspensi Saham UANG, LION, PBSA, TEBE, FUJI, IDEA dan LIVE

23 September 2025 | 11:00
jika remot TV tidak bisa ganti channel

Penyebab Remote TV Tidak Bisa Pindah Channel

29 Agustus 2023 | 14:24
Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

Profil Siti Sarah, Istri Pertama Nabi Ibrahim AS

11 Februari 2025 | 18:19
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved