Jakarta, CoreNews.id – Menyambut perkembangan pesat teknologi komputer kuantum, PT ITSEC Asia Tbk., mengumumkan langkah strategis untuk membawa solusi enkripsi kuantum ke Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk membantu Indonesia lebih siap menghadapi ancaman baru di masa depan dengan menggunakan teknologi post-quantum cryptography (PQC), yaitu sistem keamanan digital yang dirancang agar tetap aman meski komputer kuantum sudah digunakan secara luas.
Selama ini, sistem keamanan digital menggunakan enkripsi dengan public-key—seperti RSA dan ECC—yang melindungi berbagai aktivitas penting, mulai dari transaksi keuangan, sistem rumah sakit, hingga komunikasi pemerintah. Namun, ketika komputer kuantum mulai digunakan secara luas, sistem enkripsi lama ini bisa jadi mudah dibobol. Para ahli memperkirakan “Q-Day”, yaitu hari di mana sistem enkripsi tradisional tidak lagi aman, bisa terjadi dalam 10 tahun ke depan.
Untuk mengantisipasi hal ini, ITSEC Asia mulai mengembangkan dan menguji teknologi PQC agar bisa digunakan di berbagai sektor penting. Bersama mitra teknologi global dan lembaga akademik, ITSEC menguji langsung penggunaan PQC untuk komunikasi aman, tanda tangan digital, dan penyimpanan data terenkripsi. Inovasi yang sedang dikembangkan antara lain: Quantum Entropy Appliance, Quantum Entropy-as-a-Service, dan Digital Quantum Key Distribution (DQKD).
“Ketika komputer kuantum sudah menjadi umum, enkripsi yang kita pakai saat ini tidak akan cukup lagi. Karena itu, kami berinvestasi sejak sekarang pada teknologi yang tahan terhadap ancaman kuantum,” ujar Patrick Rudolf Dannacher, Presiden Direktur ITSEC Asia, dalam keterangannya, 04/07/2025.
“Kami ingin Indonesia menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang siap menghadapi era kuantum dengan aman, melalui inovasi, edukasi, dan implementasi nyata,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, ITSEC mendirikan ITSEC Cyber Academy pada 2025. Akademi ini menyediakan pelatihan keamanan siber bersertifikasi internasional, termasuk pelatihan khusus tentang PQC, bagi para profesional di Indonesia. Selain itu, ITSEC juga aktif menyosialisasikan pentingnya PQC melalui berbagai acara industri, termasuk ITSEC Cybersecurity Summit 2025.
Di tingkat global, negara-negara seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Singapura sudah mulai menerapkan PQC lewat peraturan baru dan pembangunan infrastruktur. Sementara di Indonesia, upaya pengembangan PQC baru dimulai oleh institusi seperti Universitas Pertahanan RI dan BRIN. Dengan membawa PQC ke Indonesia, ITSEC Asia berharap dapat memperkuat keamanan digital nasional dan membantu Indonesia bersiap menghadapi era kuantum di masa depan.