Jakarta, CoreNews.id – Jalur ekstrem Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani ditutup sementara oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Langkah ini diambil setelah tiga turis asing terjatuh dalam waktu kurang dari sebulan, menyusul insiden meninggalnya pendaki Brasil, Juliana Marins.
“Kami lihat beberapa kejadian banyak terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak. Kami lihat dalam waktu dekat, mungkin besok kami mulai bekerja untuk menghindari kecelakaan berikutnya,” ujar Kepala TNGR, Yarman, Kamis (17/7/2025).
Turis Belanda, Sarah Tamar van Hulten, jatuh dan mengalami cedera leher pada Kamis (17/7/2025). “Baru saja kami mendapatkan informasi mengenai musibah yang menimpa salah seorang tamu berkebangsaan Belanda jatuh ketika menuruni Pelawangan menuju Danau Segara Anak,” kata Letkol Inf Eky Anderson, Dandim 1615/Lombok Timur.
Turis Swiss berinisial BE, mengalami patah tulang saat terpeleset di jalur bebatuan pada Rabu (16/7/2025). “Saat dievakuasi, korban masih sadarkan diri,” ujar Yarman.
Turis Malaysia berinisial NAH, terkilir kaki pada Jumat (27/6/2025). “Sudah bisa jalan-jalan. Sekarang korban ikut bersama rombongan menikmati air terjun di Senaru,” tambah Yarman.
TNGR masih melakukan asesmen untuk menentukan kebutuhan teknis seperti pemasangan tali pengaman atau solusi keselamatan lain. Aplikasi eRinjani juga ditutup sementara untuk mencegah pendaki baru masuk melalui jalur yang berisiko.
“Tim kami masih bekerja, mendata apa-apa kebutuhan di sana entah itu memasang tali atau bentuknya seperti apa itu nanti,” imbuh Yarman.
Yarman juga mengimbau tour guide dan tour organizer untuk lebih waspada dan memperhatikan keselamatan tamu secara ketat.
“Semoga saja tidak ada lagi kejadian seperti kasus Juliana Marins kemarin,” pungkasnya.