Jakarta, CoreNews.id – Manajemen baru PT Telkom Indonesia (TLKM) sedang melakukan transformasi bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan fokus pada layanan utama. Perusahaan pelat merah ini akan memangkas jumlah anak usahanya dari sekitar 60 menjadi hanya 22 dalam dua tahun ke depan. Meski terjadi konsolidasi, manajemen menegaskan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra (Lolo), menjelaskan bahwa saat ini Telkom memiliki sekitar 60 anak usaha dengan berbagai tingkat kepemilikan:
- 49 perusahaan dikendalikan penuh oleh Telkom.
- 6 perusahaan mayoritas sahamnya dimiliki Telkom, tetapi bukan pengendali.
- 5 perusahaan dengan kepemilikan minoritas (contoh: 6% saham di Pefindo).
“Kami akan melakukan merger dan konsolidasi agar lebih efisien. Targetnya, dalam dua tahun ke depan hanya tersisa 22 perusahaan,” ujar Lolo, dikutip dari sejumlah pemberitaan media nasional, 11/8/2025. Proses ini ditargetkan selesai pada 2027.
Meski terjadi pengurangan jumlah anak usaha, Lolo menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk memangkas karyawan, melainkan menyatukan perusahaan dengan lini bisnis yang sama. “Ini murni efisiensi struktural, bukan pengurangan SDM,” tegasnya.
SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza, menyatakan bahwa inovasi perusahaan akan berfokus pada tiga pilar utama:
- Pemanfaatan data & platform digital untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.
- Penguatan infrastruktur digital, termasuk pusat data dan jaringan konektivitas berkapasitas tinggi.
- Kemitraan strategis dengan pelaku industri lokal dan global untuk perluasan pasar.