Jakarta, CoreNews.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di Gedung Nusantara, Jakarta, 15/08/2025. Dalam pidato kenegaraannya, Presiden menyampaikan berbagai capaian pemerintah selama 299 hari memimpin, termasuk pertumbuhan ekonomi, reformasi birokrasi, dan program sosial untuk rakyat.
Transisi Demokratis yang Lancar dan Kuat
Presiden Prabowo memulai pidatonya dengan mengapresiasi tujuh presiden sebelumnya yang telah berkontribusi membangun Indonesia. Ia menegaskan bahwa transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahannya berjalan lancar, menunjukkan kedewasaan demokrasi Indonesia.
“Peralihan kepemimpinan ini diakui dunia sebagai yang terbaik. Kita berhasil karena menganut demokrasi khas Indonesia—demokrasi yang sejuk, bukan saling menjatuhkan,” tegas Prabowo.
Pemberantasan Korupsi dan Penghematan APBN Rp300 Triliun
Presiden mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi dan menyelamatkan Rp300 triliun APBN dari potensi penyelewengan. Anggaran yang rawan korupsi, seperti perjalanan dinas dan alat tulis kantor, dialihkan untuk program produktif yang langsung dirasakan rakyat.
“Kami telah geser Rp300 triliun APBN untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti bantuan sosial dan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Pertumbuhan Ekonomi 5,12% dan Realisasi Investasi Rp942 Triliun
Di bidang ekonomi, Indonesia mencatat pertumbuhan 5,12% pada kuartal II-2025, dengan realisasi investasi mencapai Rp942 triliun, naik 13,6% dari tahun sebelumnya. Investasi ini telah menyerap 1,2 juta tenaga kerja.
Presiden juga menyoroti distorsi ekonomi yang menyebabkan ketimpangan, di mana hanya segelintir orang menikmati pertumbuhan. Untuk itu, pemerintah berkomitmen memperkuat ekonomi kerakyatan sesuai Pasal 33 UUD 1945.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Sentuh 20 Juta Penerima
Salah satu program unggulan pemerintah adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang telah menjangkau 20 juta anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program ini juga menciptakan 290.000 lapangan kerja dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, dan UMKM.
“Brazil butuh 11 tahun untuk capai 40 juta penerima MBG. Kita hanya butuh 8 bulan!” ungkap Prabowo bangga.
Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk Penyaluran Bansos Tepat Sasaran
Untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran, pemerintah meluncurkan DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Sistem ini mengintegrasikan data kemiskinan untuk program seperti:
- Sekolah Rakyat (300 sekolah baru untuk anak kurang mampu)
- Renovasi rumah tidak layak huni
- Bantuan kesehatan dan pendidikan
Pembangunan 2 Juta Hektar Sawah Baru dan Ekspor Beras
Di sektor pangan, pemerintah membuka 2 juta hektar sawah baru di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Hasilnya, Indonesia kini surplus beras dengan stok 4 juta ton, bahkan telah mengekspor beras dan jagung setelah puluhan tahun.
Reformasi Pendidikan dan Kenaikan Gaji Guru
Pemerintah mengalokasikan 20% APBN untuk pendidikan, termasuk:
- Kenaikan gaji guru ASN & tunjangan guru non-ASN
- Renovasi 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah
- Distribusi 288.000 layar pintar ke sekolah pelosok
- Pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda
Penguatan Pertahanan Nasional
Di bidang pertahanan, dibentuk:
- 6 Komando Daerah Militer baru
- 14 Komando Daerah Angkatan Laut
- 3 Komando Daerah Angkatan Udara
Presiden menegaskan, “Indonesia harus punya pertahanan kuat untuk menjaga kedaulatan.”
Komitmen Menghapus Kemiskinan Ekstrem
Presiden menutup pidato dengan apresiasi kepada MPR, DPR, DPD, dan seluruh lembaga negara. Ia menegaskan komitmennya untuk:
- Menghapus kemiskinan ekstrem
- Mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif
- Membawa Indonesia sebagai kekuatan global
“Kita harus berani memperbaiki kesalahan dan bekerja lebih keras untuk rakyat Indonesia,” tegas Prabowo.