Jakarta, CoreNews.id – Polemik dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo memasuki babak baru. Roy Suryo bersama Rismon Sianipar dan Tiffauzia Tiyassuma menerbitkan buku berjudul Jokowi’s White Paper: Kajian Digital Forensik, Telematika, dan Neuropolitika atas Keabsahan Dokumen dan Perilaku Kekuasaan.
“Ini hadiah untuk 80 tahun Kemerdekaan Indonesia. Sebuah buku berjudul Jokowi’s White Paper,” kata Roy Suryo saat soft-launching buku di University Club (UC) Coffee Shop, UGM, Sleman, Senin (18/8/2025).
Buku setebal hampir 700 halaman itu berisi hasil analisa digital forensik, neuropolitika, hingga penelitian dokumen akademik Jokowi, termasuk skripsi dan ijazah sarjana UGM. “Paling menonjol ya kesimpulannya adalah skripsinya 99,9 persen palsu. Tidak mungkin menghasilkan ijazah asli. Itu saja yang paling penting,” ujar Roy.
Roy menyebut buku tersebut dicetak dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris, dengan edisi pertama sebanyak lima ribu eksemplar. Grand launching akan digelar di Jakarta pada 27 Agustus 2025. Atas bantuan Forum Diaspora Indonesia (FDI), buku ini juga akan disebarkan ke 25 negara dan tersedia dalam format e-book.
“Kami sepakat menjuduli Jokowi’s White Paper karena kami ingin membersihkan kampus kami tercinta ini. Universitas Gadjah Mada itu, kami bertiga lulusan sini. Jangan sampai ini dikotori,” kata Roy.
“Jadi buku itu insya Allah akan menjadi sebuah referensi yang sangat menarik. Karena kami susun dengan bahasa yang teknis tapi agak populer. Jadi populer science lah,” sambungnya.