Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Nasihat Nabi yang Diulang Berkali-kali: “Jangan Marah” dan Hikmah Dahsyat di Baliknya

by Teguh Imam Suyudi
29 Agustus 2025 | 13:00
in Humaniora
generasi-z-asia-pasifik-timur-tengah-stres-tinggalkan-pekerjaan

Ilustrasi Karyawan (Gambar: Media Sosial)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Dalam keseharian, godaan untuk marah selalu menghadang. Kemacetan, tekanan kerja, atau salah paham dengan orang terdekat dapat dengan mudah memicu emosi. Luapan kemarahan, baik dalam kata maupun perbuatan, seringkali meninggalkan penyesalan dan merusak hubungan.

Menariknya, Rasulullah SAW telah memberikan solusi mendasar untuk persoalan universal ini melalui sebuah wasiat yang singkat namun sangat dalam. Wasiat ini disampaikan bukan hanya sekali, tetapi berulang kali kepada sahabatnya, menegaskan betapa pentingnya pesan ini.

Wasiat Singkat yang Penuh Makna

Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari, seorang sahabat bernama Abu Hurairah RA bercerita:

Seorang laki-laki datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Berilah aku wasiat.” Rasulullah menjawab, “Engkau jangan marah.” Laki-laki itu mengulangi permintaannya beberapa kali, dan setiap kali Nabi bersabda, “Engkau jangan marah.”

Bayangkan, sang sahabat mungkin mengharapkan daftar panjang amalan. Namun, Nabi SAW justru memilih satu pesan yang tampaknya sederhana: “Jangan marah.” Pengulangan nasihat ini menunjukkan bahwa mengendalikan marah bukanlah perkara mudah, tetapi ia adalah pangkal dari segala kebaikan dan benteng dari segala kejahatan.

Mengapa “Jangan Marah” Begitu Penting?

Dalam kitab Syarah Arba’in An-Nawawi, dijelaskan bahwa marah ibarat bara api yang dilemparkan setan ke dalam hati manusia. Saat marah menguasai akal, perubahan drastis terjadi:

  • Fisik: Wajah memerah, dada terasa membara, dan urat saraf menegang.
  • Ucapan: Mulut mudah mengeluarkan kata-kata kotor, cacian, fitnah, dan umpatan yang menyakiti.
  • Tindakan: Perilaku menjadi tidak terkendali, tidak masuk akal, bahkan cenderung merusak.

Marah didefinisikan sebagai gejolak darah dalam hati untuk menolak gangguan atau untuk balas dendam. Dari sinilah segala bentuk kezaliman bermula. Mulai dari memukul, menyakiti, hingga—dalam tingkat paling parah—pembunuhan dan perkara yang mengarah pada kekufuran.

READ  Sejarah Nabi Musa AS dan Pelajaran yang Bisa Dipetik

Dengan melarang marah, Nabi SAW secara tidak langsung memerintahkan kita untuk:

  • Menjaga lisan dari keharaman.
  • Menjaga tangan dari menyakiti.
  • Menjaga hati dari dendam dan permusuhan.
  • Menjaga akal untuk tetap jernih dalam mengambil keputusan.

Kiat Praktis Menahan Marah Ala Rasulullah SAW

Lalu, bagaimana mengamalkan wasiat “jangan marah” ini? Nabi SAW tidak hanya melarang, tetapi juga memberikan panduan untuk meredamnya:

  1. Minta Perlindungan kepada Allah dari Godaan Setan
    Rasulullah SAW bersabda, “Jika seseorang marah, lalu dia mengucapkan: A’udzu billahi minasy syaithanir rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk), niscaya kemarahannya akan reda.” (HR. Muslim). Ini adalah langkah pertama dan paling utama.
  2. Mengubah Posisi
    Nabi SAW memberikan nasihat, “Apabila salah seorang di antara kamu marah dalam keadaan berdiri, maka duduklah. Jika kemarahannya belum juga reda, maka berbaringlah.” (HR. Ahmad). Perubahan posisi fisik membantu meredakan tensi dan memberi waktu untuk berpikir ulang.
  3. Diam dan Menjaga Lisan
    Sabda Beliau, “Jika salah seorang dari kalian marah, hendaklah dia diam.” (HR. Ahmad). Diam adalah senjata ampuh untuk mencegah meluasnya kerusakan akibat kata-kata yang dilontarkan saat emosi.
  4. Berwudhu
    “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Api hanya bisa padam dengan air. Maka, jika salah seorang di antara kalian marah, hendaklah dia berwudhu.” (HR. Abu Daud). Wudhu tidak hanya mendinginkan tubuh, tetapi juga menenangkan hati dan menyadarkan kita untuk kembali mengingat Allah.
  5. Refleksi dan Evaluasi Diri
    Luangkan waktu sejenak untuk merenung. Apakah hal yang memicu marah ini penting? Apa konsekuensi jika saya meluapkan kemarahan? Renungan ini membantu melihat masalah dari sudut pandang yang lebih luas.
READ  Kenapa Menguap Bisa Menular? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Meraih Kedamaian dengan Menahan Marah

Wasiat “jangan marah” dari Nabi Muhammad SAW adalah hadiah berharga bagi umatnya. Ia bukan tanda kelemahan, tetapi justru bukti kekuatan iman dan kematangan diri. Dengan berusaha keras menahan marah, kita melindungi diri dan orang lain dari bahaya, menjaga hubungan silaturahmi, dan meraih kedamaian hati yang merupakan sumber kebahagiaan sejati.

Marilah kita jadikan nasihat yang diulang-ulang ini sebagai pengingat constant dalam hidup: untuk mengambil napas dalam, berlindung kepada Allah, dan memilih untuk tidak marah—sebuah jalan pasti menuju ketenangan jiwa dan kemuliaan akhlak.

Sumber: Republika

Tags: Hadits jangan marahMarahMarah dalam IslamNabi Muhammad SAWNasihat Nabi Muhammad
Previous Post

Kemendikdasmen Gelar Tes Kemampuan Akademik Nasional 1–9 November 2025

Next Post

Prabowo: Pemerintah Jamin Kehidupan Keluarga Ojol Korban Insiden Brimob

Next Post
Prabowo: Pemerintah Jamin Kehidupan Keluarga Ojol Korban Insiden Brimob

Prabowo: Pemerintah Jamin Kehidupan Keluarga Ojol Korban Insiden Brimob

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Perumda Air Minum Kota Padang TOP Digital Awards 2025

Mengalirkan Inovasi, Menyemai Layanan: Perumda Air Minum Kota Padang Kembali Raih TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 09:00
Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Pacu Transformasi Digital Nasional, Rumah Pendidikan Kemendikdasmen Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 08:00
RSUI Raih Penghargaan TOP Digital Awards

Perkuat Transformasi Digital untuk Tingkatkan Mutu Layanan, RSUI Raih Penghargaan TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 07:00
Moratelindo Transformasi Digital TOP Digital Awards

Moratelindo Perkuat Kepemimpinan Transformasi Digital Lewat Dua Penghargaan Nasional TOP Digital Awards

5 Desember 2025 | 06:00
Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 Digelar Hari Ini: Inovasi Cerdas Menyongsong Transformasi Digital

4 Desember 2025 | 06:00
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00

POPULER

Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

25 Juli 2024 | 12:39
menuju-sea-games-2025

Indonesia Raih 91 Emas di SEA Games 2025

20 Desember 2025 | 19:00
Shopee

Waspada! 5 Modus Penipuan Online Mengatasnamakan Shopee

21 April 2025 | 09:00
sambut-tahun-baru-strategi-finansial-sehat-sequis

Sambut Tahun Baru dengan Strategi Finansial Sehat

19 Desember 2025 | 19:00
toyota-klaim-ev-lebih-berpolusi-dari-hibrida-bantahan-riset-china

Deretan Mobil Listrik yang Akan Naik Harga Usai Insentif Pajak Berakhir 2026

18 September 2025 | 17:00
restrukturisasi-keuangan-kimia-farma-apotek

Kimia Farma Apotek Merestrukturisasi Keuangan untuk Perkuat Layanan Kesehatan Nasional

18 Desember 2025 | 18:00
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved