Jakarta, CoreNews.id – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat negara-negara Arab dan Islam di Doha, Senin (15/9/2025), mengecam keras serangan udara Israel yang menghantam ibu kota Qatar dan menewaskan enam orang.
Dalam pernyataan bersama, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menyatakan akan mengaktifkan mekanisme pertahanan kolektif, menegaskan bahwa serangan terhadap satu negara anggota sama dengan serangan terhadap seluruh negara Teluk.
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menyebut serangan itu “pengecut dan penuh pengkhianatan”, serta bukti Israel berusaha menggagalkan negosiasi gencatan senjata Gaza yang telah merenggut lebih dari 64.800 korban jiwa.
Sekjen GCC Jasem Mohamed Albudaiwi menambahkan bahwa Komando Militer Bersatu akan segera bertemu di Doha untuk membahas langkah strategis memperkuat kapasitas pertahanan kawasan.
Meski komunike akhir tidak memuat sanksi atau langkah ekonomi, sejumlah pemimpin menyerukan tindakan lebih tegas. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendorong tekanan ekonomi terhadap Israel, sementara PM Malaysia Anwar Ibrahim meminta pemutusan hubungan diplomatik.
Qatar menegaskan akan membawa kasus ini ke PBB dan lembaga internasional, dengan tujuan menahan Israel dari serangan lanjutan.
Sumber: Al Jazeera