Jakarta, CoreNews.id – Kabupaten Bandung Barat menetapkan status darurat atau Kejadian Luar Biasa (KLB) usai ratusan siswa keracunan massal akibat menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Kecamatan Cipongkor menjadi daerah dengan jumlah korban terbanyak.
Kapolsek Sindangkerta Iptu Sholehuddin menyebut keracunan massal pertama terjadi pada Senin (22/9) dengan sekitar 70 siswa dari berbagai jenjang pendidikan. “Ada 70 orang kurang lebihnya,” katanya.
Jumlah korban kemudian melonjak. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mencatat ada 369 siswa yang terdampak, dengan 257 di antaranya sudah pulang.
Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail pun menetapkan status KLB pada Selasa (23/9). “Sekarang juga kita sudah menetapkan statusnya KLB, supaya penanganannya lebih cepat dan lebih menyeluruh,” ujarnya.
Namun sehari setelah KLB ditetapkan, kasus baru kembali muncul. Sekda Jabar Herman Suryatman menyebut ada 500 pelajar yang mengalami gejala serupa pada Rabu (24/9). “Teridentifikasi 500 yang mengeluh (keracunan) dan langsung kami tangani,” katanya.
Kasus juga terjadi di Kecamatan Cihampelas dengan sedikitnya 45 siswa dirawat di RSUD Cililin dan fasilitas kesehatan lain.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengaku sudah meninjau dapur penyedia MBG. “Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran,” ucapnya.
Namun, sejumlah pihak mendesak evaluasi besar-besaran. Peneliti ICW Eva Nurcahyani menilai tata kelola MBG buruk dan minim akuntabilitas. “Pemerintah harus segera menghentikan pelaksanaan MBG agar tidak terus menimbulkan kerugian lebih besar bagi masyarakat,” katanya.
Ketua DPR RI Puan Maharani pun meminta evaluasi total. “Jadi, memang evaluasinya itu harus dilakukan secara total. Jadi, jangan saling menyalahkan, tapi kita evaluasi bersama sehingga jangan terulang kembali,” ujar Puan.
Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan kasus keracunan MBG sudah mencapai 6.452 siswa per 21 September, tersebar di lima provinsi dengan Jawa Barat mencatat jumlah terbanyak, yakni 2.012 kasus.