Jakarta, CoreNews.id – Singapura menyerukan reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan membatasi penggunaan hak veto oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan (P5). Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Selasa (28/9/2025), menyoroti meningkatnya penggunaan veto di tengah eskalasi konflik global.
“Penggunaan veto yang semakin sering, dan saya tambahkan, bersifat sinis oleh P5 harus dibatasi,” ujarnya, dilansir CNA.
Ia mendesak seluruh anggota PBB menyepakati mekanisme baru agar PBB lebih inklusif dan mencerminkan realitas dunia saat ini. P5 yang memiliki hak veto terdiri dari Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat. Bulan ini, AS menggunakan veto untuk keenam kalinya guna memblokir resolusi gencatan senjata di Gaza meski didukung 14 anggota Dewan Keamanan lainnya. Balakrishnan juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Dewan Keamanan dan Sidang Umum dalam menangani isu global.