Jakarta, CoreNews.id – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan komitmen Indonesia menjadikan budaya sebagai pilar utama dalam menghadapi krisis iklim. Menurutnya, krisis iklim pada hakikatnya adalah krisis budaya. Pernyataan itu ia sampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi UNESCO MONDIACULT di Barcelona, Spanyol, yang membahas agenda pembangunan berkelanjutan pasca-2030.
“Ancaman terbesar bukan hanya pada ekosistem, melainkan pada identitas bangsa, warisan, dan pengetahuan lokal yang menopang peradaban,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).
Fadli menyoroti kerentanan ribuan situs budaya di Indonesia, seperti pelapukan candi dan kerusakan situs prasejarah dekat tambang. Ia menekankan pentingnya penilaian lingkungan dalam setiap aktivitas di kawasan warisan budaya. Selain itu, ia menyinggung praktik kearifan lokal seperti Tri Hita Karana, Sasi, Menumbai, dan Arat Sabulungan yang menjaga keseimbangan manusia dan alam.
Pertemuan ini menghasilkan Deklarasi Barcelona yang menegaskan budaya sebagai aset rentan sekaligus instrumen strategis dalam adaptasi iklim. Menteri Kebudayaan Brasil, Margareth Menezez, menyambut baik peran Indonesia dan berharap budaya masuk ke agenda iklim COP30 di Brasil.