Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Morgan Stanley: Pengangguran Muda di Indonesia Tertinggi Kedua di Asia

by Teguh Imam Suyudi
8 Oktober 2025 | 18:00
in Humaniora
Pengangguran-muda-indonesia-tertinggi-kedua-asia-morgan-stanley

Ilustrasi Buruh (Foto: Dok. Unair)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Laporan terbaru Morgan Stanley mengungkapkan tingkat pengangguran muda di Asia meningkat signifikan, dengan Indonesia menempati posisi kedua tertinggi setelah India dan China. Dalam laporan berjudul Asia Faces Rising Youth Unemployment Challenge, tercatat 17,3% pemuda Indonesia berusia 15–24 tahun tidak memiliki pekerjaan. Angka ini jauh di atas rata-rata kawasan dan 2–3 kali lebih tinggi dibanding tingkat pengangguran umum.

Menurut Morgan Stanley, persoalan ini bukan hanya soal lapangan kerja terbatas, melainkan juga kualitas pekerjaan. Sebanyak 59% lapangan kerja baru di Indonesia dalam satu dekade terakhir berada di sektor informal, yang identik dengan upah rendah dan tanpa jaminan sosial. Kondisi ini membuat banyak anak muda terjebak dalam situasi setengah pengangguran.

Rendahnya investasi menjadi faktor utama. Rasio investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia kini hanya 29%, turun dari 32% sebelum pandemi. Minimnya belanja modal (capex cycle) akibat ketidakpastian kebijakan domestik membuat penciptaan lapangan kerja melambat.

Morgan Stanley memperingatkan, tekanan akan semakin besar karena populasi usia kerja Indonesia diperkirakan bertambah 12,7 juta orang dalam 10 tahun mendatang. Jika tidak ada reformasi struktural untuk meningkatkan investasi dan memperkuat daya saing industri, pengangguran muda berpotensi terus meningkat.

Selain itu, perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi juga berpotensi mempersempit peluang kerja bagi generasi muda. Dibandingkan India yang lebih agresif menarik investasi manufaktur, Indonesia masih menghadapi hambatan kebijakan dan daya saing.

Morgan Stanley menekankan pentingnya reformasi struktural, khususnya untuk mendorong investasi baru dan memperkuat sektor produktif. Tanpa langkah konkret, risiko meningkatnya kesenjangan sosial dan tekanan pasar tenaga kerja akan semakin besar.

READ  Luhut Temui Aliansi Ekonom, Bahas Tujuh Desakan Darurat Ekonomi untuk Pemerintah
Tags: Ekonomi IndonesiainvestasiMorgan StanleyPengangguran Muda
Previous Post

Guru Besar UIN Jakarta Dorong Revisi UU Pemilu untuk Demokrasi yang Bermartabat

Next Post

NTT DATA dan AWS Kolaborasi, Contact Center Pakai AI Jadi Lebih Cepat dan Pintar!

Next Post
ntt-data-aws-contact-center-ai

NTT DATA dan AWS Kolaborasi, Contact Center Pakai AI Jadi Lebih Cepat dan Pintar!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

tugu-insurance-pertahankan-kinerja-solid

Tugu Insurance Tetap Tangguh di Tengah Dinamika Industri Asuransi

12 November 2025 | 18:00
Ekonomi Digital Indonesia Hampir Sentuh US$100 Miliar, Pimpin ASEAN dalam Adopsi AI dan Video Commerce

Ekonomi Digital Indonesia Hampir Sentuh US$100 Miliar, Pimpin ASEAN dalam Adopsi AI dan Video Commerce

13 November 2025 | 21:47
Dengan diketahuinya celurit yang tidak lain adalah krětāla atau senjata asli dalam sejarah Jawa Kuna menurut kajian arkeologis dan filologis, maka Sakera atau Sadiman atau Sagiman sebagai sosok yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda dengan celurit sebagai senjata, dapat dikatakan merupakan sosok yang mempopulerkan kembali celurit sebagai sebuah senjata pembunuh.

Celurit Dalam Tinjauan Sumber Arkeologis dan Filologis

28 Februari 2024 | 04:10
Kisah Singkat Nabi Nuh AS

Kisah Singkat Nabi Nuh AS

31 Juli 2024 | 16:00
Ghali atau galleon telah dikeluarkan dalam pembahasan dan dianggap sebagai puncak kreatifitas bangsa Eropa, dalam membangun sarana angkut laut. Sekalipun hal ini keliru. Sebagai akibatnya, ruang kreatifitas dalam menginterpretasi dan kemudian mengelaborasi kapal Jawa masa lalu menjadi seperti terhenti.

Kapal Dalam Penggambaran Relief Dan Manuskrip

15 Juni 2025 | 21:48
Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

Mengenal Apa Itu Maqam Ibrahim

12 Februari 2025 | 17:07
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved