Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Tempe Ternyata Mampu Kuatkan Antibodi dan Sistem Imun

by Irawan Djoko Nugroho
19 November 2025 | 11:13
in Gaya Hidup
Menurut Antonius, manfaat utama makanan fermentasi berasal dari mikroorganisme di dalamnya yang berperan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh. Tempe menjadi contoh khas kekayaan hayati Indonesia, karena proses fermentasinya melibatkan kapang Rhizopus serta beragam bakteri yang menghasilkan aroma dan komposisi kimia berbeda dari kedelai.

Tempe. Foto dari media sosial

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id — Makanan fermentasi seperti tempe, yoghurt, dan kimchi mampu meningkatkan kualitas gizi dan membantu memperkuat sistem imun tubuh. Semua itu karena fermentasi bukan sekadar metode pengawetan tradisional, melainkan proses alami yang mengubah karbohidrat menjadi alkohol, asam organik, dan gas sehingga menciptakan perubahan rasa, aroma, dan tekstur.

Hal ini disampaikan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB University, Prof. Antonius Suwanto, dalam keterangan tertulis di Jakarta (19/11/2025). Menurut Antonius, manfaat utama makanan fermentasi berasal dari mikroorganisme di dalamnya yang berperan dalam merangsang sistem kekebalan tubuh. Tempe menjadi contoh khas kekayaan hayati Indonesia, karena proses fermentasinya melibatkan kapang Rhizopus serta beragam bakteri yang menghasilkan aroma dan komposisi kimia berbeda dari kedelai. Karena itu konsumsi makanan fermentasi, baik mentah maupun dimasak, tetap memberikan paparan antigen yang membantu tubuh membentuk antibodi.

Dalam penelitiannya, tempe kukus hanya sedikit lebih rendah dalam memicu pembentukan antibodi dibanding tempe mentah, namun keduanya jauh lebih baik daripada kedelai yang belum difermentasi. Namun demikian, proses pengolahan juga perlu diperhatikan agar struktur mikroorganismenya tidak rusak. Keripik tempe, misalnya, memiliki kualitas lebih rendah dibanding tempe goreng atau tempe bacem karena bakteri cenderung rusak.*

READ  Deny Sumargo Dipolisikan Terkait Ujaran Kebencian
Tags: IPBProf. Antonius SuwantoTempe
Previous Post

ChatGPT Terancam Diblokir di Indonesia, Ini Sebabnya

Next Post

Lemigas Minta Bobibos Patuhi Prosedur Teknis dan Regulasi

Next Post
Menurut Arifin, rangkaian prosedur tersebut mencakup uji laboratorium, pengujian di engine test bench, uji jalan, hingga perumusan rekomendasi teknis dan penyusunan spesifikasi bahan bakar. Selain itu, badan usaha pengembang harus memenuhi perizinan usaha sesuai ketentuan. Menurut Arifin kembali, tahapan ini bukan untuk menghambat inovasi, tetapi memastikan keamanan penggunaan, perlindungan konsumen, serta meminimalkan risiko terhadap kendaraan dan lingkungan.

Lemigas Minta Bobibos Patuhi Prosedur Teknis dan Regulasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

Silsilah Nabi Ibrahim AS

Silsilah Nabi Ibrahim AS

10 Februari 2025 | 12:48
Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu

25 Juli 2024 | 12:39
generasi-z-asia-pasifik-timur-tengah-stres-tinggalkan-pekerjaan

Indonesia Jadi “Ibu Kota” Penipuan Lowongan Kerja Asia Pasifik,

22 November 2025 | 17:00
Dengan diketahuinya celurit yang tidak lain adalah krětāla atau senjata asli dalam sejarah Jawa Kuna menurut kajian arkeologis dan filologis, maka Sakera atau Sadiman atau Sagiman sebagai sosok yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda dengan celurit sebagai senjata, dapat dikatakan merupakan sosok yang mempopulerkan kembali celurit sebagai sebuah senjata pembunuh.

Celurit Dalam Tinjauan Sumber Arkeologis dan Filologis

28 Februari 2024 | 04:10
Kisah Singkat Nabi Nuh AS

Kisah Singkat Nabi Nuh AS

31 Juli 2024 | 16:00
Bernuansa Jawa Warung Kondre Milik Andre Taulany

Bernuansa Jawa Warung Kondre Milik Andre Taulany

21 Agustus 2023 | 14:16
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved