Jakarta, CoreNews.id — Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai kisaran 5% hingga 5,1% pada tahun 2025. Sementara itu, pada kuartal IV 2025, pertumbuhan ekonomi diperkirakan lebih akseleratif atau tumbuh 5,08%, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 5,04%, didorong oleh terutama periode Natal dan Tahun Baru.
Hal ini disampaikan Head of Macroeconomics and Financial Market Research Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina dalam Mandiri Macro and Market Brief 4Q25, (3/12/2025). Menurut Dian kembali, apabila pemerintah ingin mencapai outlook belanja fiskal APBN, maka dalam sisa dua bulan terakhir 2025 perlu direalisasikan belanja sebesar Rp 934 triliun. Besaran belanja tersebut dinilai akan berkontribusi signifikan terhadap peningkatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut.
Di tempat yang sama, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyatakan jika menjelang penutupan tahun 2025, dinamika ekonomi global masih diwarnai fluktuasi mulai dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) hingga perlambatan permintaan dunia. Sejumlah data awal telah mengindikasikan perbaikan yang konsisten. Tercermin dari Purchasing Manufacturing Index (PMI) meningkat ke 53,3, sementara indeks keyakinan konsumen mencapai titik tertinggi dalam lima bulan.
Dari hal tersebut, Bank Mandiri kemudian memperkirakan ekonomi Indonesia berpeluang tumbuh 5,2% pada 2026. Namun demikian, proyeksi tersebut dicatat lebih rendah dari target dalam Asumsi Ekonomi Makro APBN 2025 sebesar 5,2%, dan APBN 2026 sebesar 5,4%.*











