Jakarta, CoreNews.id – Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menorehkan capaian nasional melalui raihan dua (2) penghargaan pada ajang TOP Digital Awards 2025, sebuah penghargaan terbesar di Indonesia dalam bidang implementasi inovasi teknologi informasi.
Dalam acara puncak yang diselenggarakan oleh Majalah ItWorks di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, RSUI berhasil meraih dua (2) penghargaan sebagai berikut:
- Rumah Sakit Universitas Indonesia TOP Digital Implementation 2025 # Level Stars 5;
- TOP CIO on Digital Implementation 2025 untuk dr. Tommy Dharmawan, Sp.B.T.KV., Ph.D selaku Direktur Operasional
“Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat transformasi digital sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pelayanan serta efisiensi operasional,” ujar Direktur Operasional RSUI, Dr. Tommy Dharmawan, MD, PhD, saat ditemui Redaksi ItWorks, di sela-sela penyerahan penghargaan, Kamis, 4/12/2025.
Ajang Penghargaan Digital Bergengsi Nasional
Majalah ItWorks bersama sejumlah asosiasi ICT & Telco, akademisi, serta konsultan IT terkemuka di Indonesia, menyelenggarakan Acara Puncak TOP Digital Awards 2025 di Raffles Hotel, Jakarta Selatan, Kamis, 4/12/2025. Ajang penghargaan nasional yang memasuki tahun ke-10 ini menjadi platform pembelajaran bersama dan pengakuan atas keberhasilan transformasi digital di berbagai sektor.
TOP Digital Awards 2025 mengapresiasi perusahaan dan instansi pemerintah yang dinilai berhasil menerapkan inovasi dan solusi digital untuk meningkatkan kinerja, daya saing, serta kualitas layanan masyarakat. Setelah proses penjurian selama dua bulan (pertengahan September hingga awal Desember) dengan 131 peserta, sejumlah organisasi diumumkan sebagai penerima penghargaan prestisius tersebut.
Ketua Penyelenggara TOP Digital Awards 2025, M. Lutfi Handayani, ST., MBA, menyampaikan bahwa para penerima penghargaan menunjukkan dedikasi dan konsistensi dalam menciptakan inovasi serta akselerasi transformasi digital, sejalan dengan tema besar tahun ini: “Driving Operational Excellence Through Intelligent Digital Transformation.”
“Keberhasilan para pemenang juga tidak lepas dari dedikasi, konsistensi, dan komitmen pimpinan dalam mempercepat transformasi digital. “Inovasi dan dukungan kepemimpinan merupakan komponen kunci bagi keberlanjutan transformasi digital,” ujarnya.
Penilaian Dewan Juri: Meningkatnya Kualitas Inovasi Digital
Ketua Dewan Juri TOP Digital Awards 2025, Prof. Dr. rer. nat. Achmad Benny Mutiara, SSi, S.Kom., menyatakan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kebijakan nasional dalam mempercepat transformasi digital pada periode 2024–2029. Proses penilaian dilakukan secara objektif dan independen, berdasarkan kuesioner, wawancara, serta data relevan lain.
Kriteria utama penilaian meliputi:
- Implementasi teknologi digital untuk meningkatkan kinerja dan layanan.
- Tata kelola TI dan keamanan siber.
- Pemanfaatan Generative AI untuk mendukung operasi dan layanan.
- Solusi digital unggulan yang terbukti berhasil dan layak direkomendasikan.
Untuk pemenang Bintang 5, Dewan Juri memberikan penilaian tambahan atas keunggulan khusus yang dianggap menonjol dan dapat menjadi rujukan nasional.
Pembelajaran Bersama: Inti dari TOP Digital Awards
Lutfi menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar penobatan pemenang, tetapi wadah pembelajaran bersama. Dua mekanisme utamanya adalah:
- Sesi Nilai Tambah: masukan langsung dari Dewan Juri kepada peserta.
- Seat-in Session: kesempatan peserta mengikuti sesi presentasi peserta lain yang bukan kompetitor.
TOP Digital Awards 2025 diharapkan terus menjadi pendorong percepatan pemanfaatan teknologi, termasuk AI, IoT, smart city, SPBE, hingga solusi keamanan siber. Seluruh penerima penghargaan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi lain dalam menghadapi era Industri 4.0 dan Society 5.0.

Transformasi Digital untuk Tingkatkan Mutu Layanan
RSUI mengimplementasikan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) guna memperbaiki alur layanan pasien, mulai dari penggunaan aplikasi, proses registrasi, hingga penjadwalan kunjungan berikutnya. Sistem ini disertai penyusunan 32 prosedur operasional standar (SOP) yang dirancang untuk meminimalkan potensi gangguan operasional.
Melalui pendekatan tersebut, RSUI menempatkan anggaran teknologi informasi sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar biaya rutin. Transformasi ini turut diperkuat melalui pembaruan infrastruktur perangkat keras, penerapan sistem dokumen tanpa kertas, serta pengembangan rekam medis elektronik (RME) yang mendukung interoperabilitas dan peningkatan pengalaman pengguna.
Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Artifisial
Dalam upaya meningkatkan efektivitas layanan klinis, RSUI menerapkan berbagai solusi kecerdasan artifisial (AI). Teknologi yang dikembangkan meliputi sistem speech-to-text, picture-to-text, serta penerapan PACS berbasis AI untuk mendukung analisis pencitraan medis. Implementasi ini diharapkan dapat mempercepat proses dokumentasi dan meningkatkan ketepatan diagnostik.
Penguatan Keamanan Siber Melalui Kemitraan
RSUI juga memperkuat sistem keamanan digital melalui kerja sama dengan sejumlah mitra strategis, antara lain Intel, Cisco, dan DAMA Indonesia. Selain itu, kolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), komunitas CIO Healthcare, serta CSIRT Kementerian Kesehatan telah menghasilkan sejumlah penghargaan terkait ketangguhan keamanan siber dan kecepatan respons dalam menangani insiden digital.
Komitmen RSUI terhadap Inovasi Berkelanjutan
Implementasi berbagai inovasi ini menjadi landasan RSUI dalam membangun layanan kesehatan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi. Langkah tersebut juga memperkuat posisi RSUI sebagai institusi kesehatan yang berorientasi pada efisiensi, keamanan, dan peningkatan kualitas pelayanan.
Dengan strategi yang terintegrasi, RSUI menargetkan terwujudnya standar operasional rumah sakit modern yang berkelanjutan dan mampu menjawab tantangan era digital.










