Jakarta, CoreNews.id – Sejumlah kepala daerah di Aceh menyatakan tak sanggup menghadapi bencana banjir dan longsor yang melanda provinsi tersebut sejak akhir November. Menanggapi itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem mengeluarkan pernyataan keras.
“Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri atau turun dari jabatan. Kita ganti dengan yang lain, yang siap bekerja untuk rakyat,” tegas Mualem, Jumat.
Berikut daftar bupati yang menyatakan ketidaksanggupan menghadapi bencana:
1. Bupati Aceh Utara — Ismail A Jalil
Ismail menyampaikan ketidakmampuan Pemkab dalam menangani banjir dan longsor melalui surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto pada 2 Desember.
Dalam surat itu, ia menyebut dampak bencana di wilayahnya lebih parah dari tsunami 2004, dengan 27 kecamatan dan 852 desa terdampak.
“Kami menyatakan ketidakmampuan upaya penanganan darurat bencana dan memohon kepada Bapak Presiden agar kiranya membantu penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara,” tulis Ismail.
2. Bupati Aceh Selatan — Mirwan MS
Mirwan menerbitkan surat ketidaksanggupan pada 27 November. Namun lima hari kemudian, 2 Desember, ia justru berangkat umrah membawa keluarganya, ketika warga di Trumon masih mengungsi.
3. Bupati Aceh Tengah — Haili Yoga
Haili mengakui pemerintah daerah kewalahan menangani banjir serta longsor yang membuat akses menuju Aceh Tengah lumpuh total.
“Enggak ada lagi, memang harus udara. Kalau jalan darat kita, oh ini kan longsor. Longsor jembatan terputus. Satu-satunya jalan yang tepat adalah cuma udara,” katanya kepada CNN Indonesia, Rabu (4/12).
Ia juga menegaskan bantuan udara sangat terbatas, sementara kebutuhan masyarakat masih besar.
4. Bupati Pidie Jaya — Sibral Malaysi
Sibral menyampaikan ketidaksanggupannya melalui surat tertanggal 25 November. Ia menjelaskan bencana menyebabkan kerusakan parah di Pidie Jaya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meluruskan bahwa pernyataan para bupati bukan berarti mereka menyerah sepenuhnya.
“Bukan menyerah total, bukan. Mereka tetap bekerja semampu mereka, tapi ada yang mereka enggak mampu,” jelas Tito di Jakarta, Rabu (3/12).
Menurutnya, pemerintah daerah telah berupaya, namun memiliki keterbatasan dalam penanganan.













