Jakarta, CoreNews.id ‒ Konsumsi rumah tangga dicatat masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023. Konsumsi rumah tangga ini dicatat memberi kontribusi pertumbuhan 2,63 persen year on year (yoy). Namun demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2023 dibandingkan kuartal II 2023.
Menurut Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers PDB Kuartal III 2023 di Jakarta (6/11/2023), sebenarnya kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap sumber pertumbuhan pada kuartal III 2023 relatif lebih kecil dibandingkan kontribusi pada kuartal II 2023 lalu yang sebesar 2,77 persen (yoy) dan kuartal III 2022 yang sebesar 2,81 persen (yoy).
Menurut Amalia kembali, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tertinggi dikontribusikan oleh sektor transportasi dan komunikasi, yang tercermin dari peningkatan penjualan sepeda motor dan penumpang angkutan rel, laut dan udara, serta restoran dan hotel.
Selain konsumsi rumah tangga, pada kuartal III 2023 terdapat juga tiga komponen yang mengalami kontraksi yaitu impor, ekspor dan konsumsi pemerintah yang secara berurutan mengalami kontraksi masing-masing minus 6,18 persen (yoy), minus 4,26 persen (yoy) dan minus 3,76 persen (yoy).*