CoreNews.id, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menilai hampir mustahil koalisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD melebur jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Wakil Ketua TKN Afriansyah Noor berpendapat masing-masing parpol pendukung Ganjar dan Anies memiliki identitas politik dan ceruk pemilih yang berbeda.
“Saya rasa tidak semua juga bisa menyatukan (koalisi paslon) 1 dan 3. Jadi, ini suatu hal yang agak mustahil juga kalau mereka bersatu,” kata Afriansyah melansir berita CNNIndonesia.com, Jumat (12/1).
Namun, kata Afriansyah, partai-partai itu bisa saja bersatu karena kepentingan yang sama. Di lain sisi, ia meyakini Prabowo-Gibran bisa menang dalam satu putaran.
Menurut dia, partai-partai tak perlu repot mengatur strategi pilpres putaran kedua. Ia mengklaim elektabilitas Prabowo-Gibran berdasarkan survei internal mencapai 45 persen.
“Kami yakin menang satu putaran. Tapi, kalau terjadi putaran kedua, kami akan melakukan komunikasi politik dengan siapapun untuk membangun kekuatan supaya paslon nomor urut 2 menang,” ujarnya.
Wacana bergabungnya partai koalisi pengusung Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud andai Pilpres 2024 berlangsung dua putaran mulai terdengar.
Sinyal kongsi antara dua poros ini kian menguat bersamaan dengan sejumlah prediksi lembaga survei yang menyebut pilpres bakal dua putaran.
Terkini, kedekatan antara Ganjar dan Cak Imin di media sosial pun mulai tampak. Selain itu, Anies-Cak Imin bahkan sempat terlibat perbincangan hangat dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani usai debat ketiga Pilpres 2024.