Jakarta, CoreNews.id — Sebagian besar perusahaan di pasar modal dicatat melakukan Mergers and Acquisition (M&A) atau merger dan akuisisi. Astra misalnya. Ketika IPO (Initial Public Offering), Astra sampai dengan hari ini, sudah melakukan beberapa akuisisi. Demikian pula Mandiri.
Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 yang dipantau secara virtual, di Jakarta, (29/7/2024). Menurutnya, perusahaan menjadi lebih besar di pasar modal dengan cara quantum leap, yakni suatu lompatan dengan menetapkan target di atas rata-rata. Artinya, perusahaan tidak hanya bertumbuh secara organik saja dari laba yang diperoleh, tetapi didorong tumbuh anorganik di pasar modal melalui M&A.
Menurut Iman kembali, selama ini peran bursa adalah meng-encourage (mendorong) dengan aturan-aturan yang ada, sehingga makin mudah bagi perusahaan untuk melakukan akuisisi, baik antara perusahaan Tbk (terbuka) dengan Tbk, atau Tbk dengan non-Tbk. BEI hanya ingin agar perusahaan-perusahaan top ten big cap (sepuluh perusahaan dengan kapitalisasi besar teratas) di pasar modal seperti Astra, BCA, Mandiri, Telkom, dan BRI bisa menjadi lebih besar, paling tidak di tingkat Asia Tenggara.*