CoreNews.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto akan melakukan kunjungan kenegaraan penting ke China dan Amerika Serikat mulai Jumat (8/11/2024) hingga Minggu (24/11/2024). Kunjungan ini bukan sekadar mempererat hubungan bilateral, tetapi juga menegaskan kepentingan geopolitik dan geostrategi Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Dalam persaingan antara dua kekuatan besar, yaitu China dan Amerika Serikat. Indonesia berusaha menjaga keseimbangan dengan pendekatan bebas-aktif yang konsisten.
Indonesia mengambil peran sebagai penyeimbang di kawasan strategis ini, karena kebijakan bebas-aktif menjadi landasan utama yang memastikan Indonesia tetap mempertahankan kedaulatannya tanpa harus memihak salah satu blok kekuatan global. Kunjungan Presiden Prabowo juga mencerminkan komitmen Indonesia terhadap kebijakan bebas-aktif yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia. Sikap ini penting bagi Indonesia yang tidak ingin terjebak dalam polarisasi geopolitik antara China dan Amerika Serikat.
Indonesia berupaya membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan kedua belah pihak tanpa harus berpihak, demi menjaga stabilitas kawasan yang damai dan kondusif. Sebagai negara yang berperan dalam ASEAN, Indonesia juga membawa nilai-nilai non-blok dalam setiap kebijakan luar negerinya, dengan mendorong penyelesaian konflik secara damai dan memperkuat dialog diplomatik untuk meredakan ketegangan di Indo-Pasifik. Dari perspektif geopolitik, kunjungan Prabowo menjadi simbol peran Indonesia sebagai negara penengah yang berkomitmen menjaga stabilitas regional di tengah meningkatnya rivalitas antara China dan Amerika Serikat.
Indonesia memahami bahwa keterlibatan aktif dalam diplomasi multilateral sangat penting untuk memastikan tidak adanya dominasi sepihak dari kekuatan besar di Indo-Pasifik. Selain itu, Indonesia berupaya untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan keamanan dengan kedua negara tersebut agar mampu memainkan peran sebagai penyeimbang yang konstruktif di kawasan. Kunjungan kenegaraan ini merupakan manifestasi dari kepentingan geopolitik dan geostrategi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai negara yang netral dan independen, sambil berperan aktif menjaga keseimbangan kekuatan di Indo-Pasifik.