Kuala Lumpur, CoreNews.id — Malaysia dan Uni Emirat Arab menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif. Perjanjian yang berupa kesepakatan perdagangan bebas (FTA) ini merupakan kesepakatan pertama Malaysia dengan sebuah negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC).
Hal ini disampaikan Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur (14/1/2025). Menurut Anwar Ibrahim, perjanjian tersebut diharapkan menjadi katalisator bagi hubungan perdagangan dan investasi lebih kuat, tidak hanya antara Malaysia dan UEA terapi juga dengan negara-negara Teluk lainnya. Selain itu juga membuka peluang kerja sama ekonomi lebih mendalam, termasuk penghapusan atau pengurangan tarif dan peningkatan akses pasar, yang akan mendorong ekspor dan menciptakan peluang investasi baru di sektor-sektor utama.
Di tempat yang sama, Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia Tengku Zafrul mengatakan bahwa kesepakatan FTA dengan UEA menjadi perjanjian perdagangan bebas paling cepat diselesaikan, hanya 11 bulan saja. Jumlah perdagangan dua negara diperkirakan akan meningkat sekurang-kurangnya 60 persen dalam waktu lima tahun dengan adanya FTA itu. Malaysia selanjutnya akan melakukan perundingan FTA dengan negara anggota GCC lainnya yakni Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi.*