Jakarta, CoreNews.id – Beberapa negara masih masuk dalam kategori termiskin di dunia akibat keterbatasan sumber daya alam, ketidakstabilan politik, dan konflik berkepanjangan. Pengukuran kemiskinan menggunakan PDB per kapita dan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP) agar perbandingan lebih adil.
Berdasarkan data IMF per Januari 2025, Sudan Selatan merupakan negara termiskin dengan PDB per kapita US$ 960,24, diikuti oleh Burundi (US$ 1.010) dan Republik Afrika Tengah (US$ 1.310). Negara lain dalam daftar termasuk Malawi, Mozambik, Somalia, Republik Demokratik Kongo, Liberia, Yaman, dan Madagaskar.
Berikut adalah ringkasan dari daftar 10 negara termiskin di dunia berdasarkan PDB per kapita dan Paritas Daya Beli (PPP) menurut IMF pada Januari 2025:
- Sudan Selatan (PDB per kapita: US$ 960,24) – Negara termuda di dunia ini menghadapi ketidakstabilan politik, konflik, dan infrastruktur yang terbatas, dengan ekonomi bergantung pada pertanian yang sering terganggu oleh kekerasan dan perubahan iklim.
- Burundi (PDB per kapita: US$ 1.010) – Negara kecil di Afrika Timur yang menghadapi konflik politik, pertumbuhan populasi yang cepat, dan ketergantungan tinggi pada pertanian subsisten, menyebabkan tingkat kerawanan pangan yang tinggi.
- Republik Afrika Tengah (PDB per kapita: US$ 1.310) – Kaya akan sumber daya seperti emas dan minyak, namun dilanda ketidakstabilan politik, konflik bersenjata, serta bencana seperti banjir dan kekeringan.
- Malawi (PDB per kapita: US$ 1.760) – Bergantung pada pertanian tadah hujan, membuat negara ini rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi harga komoditas.
- Mozambik (PDB per kapita: US$ 1.790) – Kaya sumber daya alam, tetapi mengalami kemiskinan akibat bencana alam, penyakit, serangan pemberontak, dan ketimpangan ekonomi.
- Somalia (PDB per kapita: US$ 1.900) – Dihancurkan oleh perang saudara yang berkepanjangan, negara ini memiliki ekonomi informal berbasis peternakan dan kiriman uang dari diaspora.
- Republik Demokratik Kongo (PDB per kapita: US$ 1.910) – Negara kaya mineral seperti kobalt dan tembaga, namun mayoritas penduduk hidup dalam kemiskinan akibat konflik, malnutrisi, dan infrastruktur yang buruk.
- Liberia (PDB per kapita: US$ 2.000) – Menderita akibat perang saudara dan wabah Ebola yang merusak infrastruktur serta mengganggu sektor pertanian.
- Yaman (PDB per kapita: US$ 2.020) – Perang saudara dan ketidakstabilan politik telah menghancurkan ekonomi, menyebabkan kelangkaan bahan pokok, dan bergantung pada bantuan kemanusiaan.
- Madagaskar (PDB per kapita: US$ 2.060) – Negara kepulauan yang menghadapi krisis politik berkepanjangan dan pemanfaatan sumber daya yang terbatas, dengan pertambangan dan pariwisata sebagai sektor utama ekonomi.
Sebagian besar negara dalam daftar ini mengalami kemiskinan akibat konflik, ketidakstabilan politik, infrastruktur yang buruk, dan ketergantungan pada sektor pertanian yang rentan terhadap bencana alam serta perubahan iklim.