CoreNews.id, Jakarta – Kremlin memberikan dukungan kepada Presiden AS Donald Trump dalam pertikaiannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Kremlin menuduh presiden Ukraina itu melontarkan pernyataan yang tidak dapat diterima tentang para pemimpin dunia, sementara seorang pejabat Rusia mengatakan dia terkejut dengan seberapa cepat sikap AS berubah.
Melansir Reuters, kembalinya Trump ke kursi kepresidenan telah mulai menghangatkan hubungan AS-Rusia yang sedang sekarat, yang jatuh ke titik terendah sejak krisis rudal Kuba tahun 1962 di bawah Joe Biden, pendahulu Trump, karena perang Moskow di Ukraina.
Sebaliknya, hubungan Kyiv dengan Washington, yang penting untuk pertahanan medan perangnya melawan Rusia, telah mulai retak di bawah Trump. Beberapa buktinya adalah muncul ketegangan seputar potensi kesepakatan AS untuk mengeksploitasi sumber daya alam Ukraina dan atas keputusan AS untuk mengadakan pembicaraan dua arah dengan Rusia tentang Ukraina tanpa Kyiv.
Zelenskiy pada hari Rabu menuduh Trump hidup dalam “gelembung disinformasi” setelah Trump memanggilnya “seorang diktator” dan menolak sebagai klaim palsu oleh Trump bahwa peringkat popularitasnya hanya 4%.
Dalam pernyataannya pada Kamis (20/2/2025), Kremlin memberikan dukungan kepada Trump.
“Retorika Zelenskiy dan banyak perwakilan rezim Kyiv masih jauh dari harapan. Fakta bahwa peringkat Zelenskiy menurun adalah tren yang sangat jelas,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.