Jakarta, CoreNews.id – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyebut 10 kepala daerah dari PDI-P tak ikut retret di Akmil Magelang. Kepastian ini berdasarkan pemberitahuan resmi dari PDIP.
“Dipastikan tidak (ikut retret). Kemarin kami sudah mendapatkan keputusan resmi, pemberitaan resmi dari PDIP bahwa rekan-rekan PDI-P yang belum bergabung itu akan mengikuti pembekalan berikutnya, gelombang berikutnya,” ujar Bima di Komplek Akmil, Magelang, Selasa (26/2/2025).
Surat itu, kata Bima juga mencantumkan alasan ketidakhadiran sepuluh kepala daerah tersebut dalam retret di Akmil.
“Disampaikan pada suratnya adalah, karena pertimbangan situasi dan kondisi yang ada,” ucap Bima.
Berikut adalah daftar nama 10 kepala daerah PDI-Pyang batal ikut retreat gelombang pertama di Magelang:
- Gubernur Bali Wayan Koster
- Bupati Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa
- Bupati Kabupaten Bangli Sang Nyoman Sedana Arta
- Bupati Kabupaten Buleleng I Nyoman Sutjidra
- Bupati Kabupaten Gianyar I Made Mahayastra
- Bupati Kabupaten Jembrana I Made Kembang Hartawan
- Bupati Kabupaten Klungkung I Made satria
- Bupati Kabupaten Tabanan I Komang Gede Sanjaya
- Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya
- Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo.
Tunda Retreat Imbas Penahanan Hasto
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengakui Megawati menginstruksikan kader kepala daerah menunda retret akibat penahanan Sekjen Hasto Kristiyanto. Ia menilai penahanan Hasto bukan sekadar hukum, tetapi juga bermuatan politik dan menjadi masalah serius bagi partai.
“Tentulah penahanan seorang sekjen partai (Hasto), menjadi masalah serius bagi partai kami. Dan itu kami asumsikan bukan semata-mata sebagai peristiwa hukum, tapi juga sebuah peristiwa politik,” ungkap Basarah kepada media di kantor DPP PDIP, Selasa (25/2/2025).