Jakarta, CoreNews.id ‒ Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan jika BI perlu mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini sebesar 5,75% bulan ini. Hal ini karena target laju inflasi sesuai dengan prediksi Bank Indonesia. Harapan tersebut disampaikan Teuku Riefky dalam riset LPEM FEB UI, Kamis (21/9/2023).
Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan hasil rapat dewan gubernur Juli 2023 pada Selasa (25/7/2023), menyatakan bila suku bunga acuan tetap dipertahankan level 5,75 persen. Sementara itu suku bunga deposit facility dicatat tetap sebesar lima persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,50 persen.
Menurut Riefky, harapan tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi domestik yang diprediksi lebih kuat dari perkiraan pada kuartal II tahun ini, seiring permintaan domestik yang kuat. Selain itu, surplus neraca perdagangan juga dicatat lebih tinggi pada Agustus 2023 dibandingkan Juli 2023. Rupiah pun tercatat sebagai salah satu mata uang dengan kinerja terbaik di antara negara berkembang.*