CoreNews.id, Jakarta – Sebanyak 564 pekerja migran Indonesia (PMI) yang terlibat dalam online scamming di Myanmar telah berhasil dipulangkan ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pemulangan ini merupakan hasil dari operasi terpadu lintas negara yang dilakukan secara senyap oleh Desk Pencegahan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Operasi Lintas Negara
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan menyampaikan bahwa pemulangan ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo. Presiden sangat memperhatikan perlindungan dan keselamatan warga negara Indonesia (WNI), khususnya yang bekerja di luar negeri.
“Kami telah melakukan operasi terpadu lintas negara secara senyap atau tertutup. Pemerintah bekerja sama dengan Thailand dan Tiongkok dalam rangka operasi keselamatan untuk memulangkan 564 WNI dari Myanmar,” kata Budi Gunawan di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (18/3/2025).
Korban Online Scamming
Dari 564 PMI ilegal yang dipulangkan, terdapat 449 laki-laki dan 105 perempuan. Mereka terlibat dalam online scamming berskala besar di Myawaddi, Myanmar, yang berbatasan dengan Thailand.
Selama bekerja di markas sindikat online scamming, para PMI mengalami berbagai bentuk kekerasan fisik, termasuk pemukulan dan penyetruman. Mereka juga mendapat ancaman pengambilan organ tubuh jika tidak memenuhi target yang ditetapkan oleh sindikat.
Selain itu, paspor mereka disita, dan mereka dilarang berkomunikasi dengan dunia luar, termasuk dengan keluarga. “Indikasi kuat menunjukkan adanya penyanderaan oleh jaringan mafia online scamming berskala besar,” ujar Budi Gunawan, yang akrab disapa BG.
Proses Repatriasi
Proses pemulangan berlangsung pada 18 dan 19 Maret 2025 menggunakan tiga pesawat dengan rute Don Muang International Airport di Bangkok menuju Bandara Soekarno-Hatta.