Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Lailatul Qadar: Waktu dan Tanda-Tandanya

by Abdullah Suntani
21 Maret 2025 | 10:15
in Humaniora
lailatul Qadar

Foto: Ilustrasi Ai

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Ramadan adalah bulan penuh berkah yang dinanti-nanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, Ramadan juga memiliki satu malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Malam ini menjadi momen istimewa di mana doa-doa dikabulkan, dosa-dosa diampuni, dan pahala ibadah dilipatgandakan. Oleh karena itu, setiap Muslim hendaknya mempersiapkan diri dan berusaha untuk mendapatkan keutamaan malam yang penuh kemuliaan ini.

Pengertian Lailatul Qadar

Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan dalam bulan Ramadan. Malam ini memiliki keutamaan luar biasa karena Allah SWT menjadikannya lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, Al-Qur’an pertama kali diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5)

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu Terjadinya Lailatul Qadar

Lailatul Qadar terjadi di salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, terutama pada malam-malam ganjil. Rasulullah SAW bersabda:

“Carilah Lailatul Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Para ulama berbeda pendapat mengenai tanggal pastinya. Sebagian besar ulama, termasuk Imam Syafi’i dan Imam Ahmad, berpendapat bahwa Lailatul Qadar sering terjadi pada malam ke-27 Ramadan, berdasarkan beberapa riwayat hadis.

READ  Indonesia Dapat Tambahan Kuota 2.210 Petugas Haji

Tanda-Tanda Lailatul Qadar

Beberapa tanda yang disebutkan dalam hadis tentang Lailatul Qadar, antara lain:

  1. Malam terasa tenang, tidak terlalu panas maupun dingin.
    • Rasulullah SAW bersabda: “Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, tidak panas dan tidak dingin, matahari di pagi harinya tampak merah lemah.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Al-Baihaqi)
  2. Matahari keesokan harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan.
    • Dari Ubay bin Ka’b RA, Rasulullah SAW bersabda: “Keesokan hari setelah Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan seperti bejana.” (HR. Muslim)
  3. Udara terasa nyaman dan damai.

Namun, tanda-tanda ini hanya dapat dirasakan oleh mereka yang mendapat anugerah dari Allah SWT.

Amalan di Malam Lailatul Qadar

Untuk mendapatkan keutamaan malam ini, umat Islam dianjurkan untuk:

  1. Memperbanyak ibadah seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berzikir.
  2. Memperbanyak doa, terutama doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai pengampunan, maka ampunilah aku.) (HR. Tirmidzi)

  1. Bersedekah dan berbuat kebaikan.
  2. I’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid untuk fokus beribadah.

Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang penuh dengan keberkahan. Keutamaannya lebih baik dari seribu bulan, dan barang siapa yang menghidupkan malam ini dengan ibadah akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya bersungguh-sungguh mencari dan mengisi malam ini dengan amal saleh agar mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

Previous Post

Peluang Timnas Lolos Piala Dunia 2026 Usai Dibantai Australia 5-1

Next Post

Ini Poin Penting Perubahan Dari RUU TNI Jadi UU

Next Post
Setelah direvisi, batas usia pensiun diperpanjang sesuai dengan pangkat prajurit. Pasal 53 Ayat (3) UU TNI baru mencatat batas usia pensiun bintara dan tamtama paling tinggi 55 tahun; perwira sampai dengan pangkat kolonel adalah 58 tahun. Selanjutnya, perwira tinggi bintang 1 adalah 60 tahun. Perwira tinggi bintang 2 paling tinggi 61 tahun. Perwira tinggi bintang 3 adalah 62 tahun. Dan berdasar Pasal 53 Ayat (4), khusus untuk perwira tinggi bintang 4 (empat), batas usia pensiun paling tinggi 63 (enam puluh tiga) tahun dan dapat diperpanjang maksimal 2 (dua) kali sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

Ini Poin Penting Perubahan Dari RUU TNI Jadi UU

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

sengketa 4 pulau

Sengketa 4 Pulau Aceh vs Sumut, Ini Duduk Perkaranya

14 Juni 2025 | 16:03
Ilustrasi Iran-Israel

Alasan Sebenarnya Israel Menyerang Iran

17 Juni 2025 | 09:00
Bobby Nasution

Kata Bobby Nasution Usai Prabowo Putuskan 4 Pulau Milik Aceh

18 Juni 2025 | 08:30
Ghali atau galleon telah dikeluarkan dalam pembahasan dan dianggap sebagai puncak kreatifitas bangsa Eropa, dalam membangun sarana angkut laut. Sekalipun hal ini keliru. Sebagai akibatnya, ruang kreatifitas dalam menginterpretasi dan kemudian mengelaborasi kapal Jawa masa lalu menjadi seperti terhenti.

Kapal Dalam Penggambaran Relief Dan Manuskrip

15 Juni 2025 | 21:48
Dengan diketahuinya celurit yang tidak lain adalah krětāla atau senjata asli dalam sejarah Jawa Kuna menurut kajian arkeologis dan filologis, maka Sakera atau Sadiman atau Sagiman sebagai sosok yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan Belanda dengan celurit sebagai senjata, dapat dikatakan merupakan sosok yang mempopulerkan kembali celurit sebagai sebuah senjata pembunuh.

Celurit Dalam Tinjauan Sumber Arkeologis dan Filologis

28 Februari 2024 | 04:10
Wisata Tapak Tuan yang Melegenda di Aceh Selatan

Wisata Tapak Tuan yang Melegenda di Aceh Selatan

6 September 2024 | 09:29
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved