Jakarta, CoreNews.id – Mengapa ada orang yang bermaksiat tapi hidupnya berkecukupan? Mengapa pelaku dosa justru terlihat bahagia, sehat, dan sukses? Al-Qur’an menjelaskan fenomena ini sebagai ujian dan istidraj—nikmat yang tampak seperti anugerah, padahal bentuk pembiaran dari Allah.
Penjelasan dalam Al-Qur’an
Allah SWT berfirman:
“Hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang mereka kerjakan.”
(QS Al-An‘am: 43)
“Ketika mereka melupakan peringatan, Kami bukakan pintu segala kesenangan. Saat mereka bergembira, Kami siksa mereka secara tiba-tiba.”
(QS Al-An‘am: 44)
Maknanya:
Orang yang terus-menerus bermaksiat, tetapi hidupnya makin nyaman, sejatinya sedang diuji dengan kesenangan. Mereka merasa sukses karena usaha sendiri dan lupa bersyukur, hingga Allah menimpakan azab secara tiba-tiba.
Hadis Tentang Istidraj
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kamu melihat seseorang tetap bermaksiat tetapi mendapat nikmat, maka itu adalah istidraj.”
(HR Ahmad, at-Tabrani, al-Baihaqi)
Pelajaran bagi Orang Beriman
- Ujian bisa berupa penderitaan atau kemewahan.
- Orang beriman saat diuji:
➤ Bersabar saat sulit
➤ Bersyukur saat lapang - Semua yang menimpa adalah kebaikan jika dihadapi dengan iman.