Jakarta, CoreNews.id – Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan bahwa kerja sama antara China dan Indonesia semakin penting di tengah situasi global yang tidak stabil. Hal ini disampaikan dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara, yang dimulai pada 13 April 1950.
“Kerja sama strategis komprehensif antara China dan Indonesia kini memiliki arti penting yang lebih besar, khususnya di tengah meningkatnya ketegangan global,” ujar Juru Bicara Kemlu China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing.
Hubungan Diplomatik yang Semakin Erat
China dan Indonesia merupakan negara berkembang utama dalam kelompok Global South. Keduanya memiliki peran besar dalam menjaga stabilitas regional dan mendorong kerja sama global.
Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto telah bertukar ucapan selamat atas peringatan hubungan diplomatik, dan sepakat untuk memperkuat sinergi pembangunan nasional masing-masing.
“Kedua pemimpin berharap dapat memimpin kemajuan bersama melalui jalur modernisasi, dan mempererat hubungan bilateral,” tambah Lin.
Sejarah Panjang Hubungan China-Indonesia
Hubungan China dan Indonesia sudah terjalin sejak era Presiden Soekarno. Namun sempat terputus pada 1967 pasca G30S/PKI karena tuduhan dukungan China terhadap PKI. Hubungan diplomatik baru dipulihkan pada 1990 saat Indonesia mengakui prinsip “Satu China”.
Sejak saat itu, hubungan bilateral terus membaik. Pada 2005, Indonesia dan China menjalin Kemitraan Strategis, dan meningkat menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif pada 2013, mencakup kerja sama di bidang perdagangan, investasi, teknologi, dan pertahanan.
Proyek Belt and Road dan Peningkatan Investasi
Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia bergabung dalam Belt and Road Initiative (BRI) dengan proyek ikonik seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Menurut data Bea Cukai China, perdagangan bilateral Indonesia-China pada 2024 mencapai USD 147,78 miliar. Ekspor Indonesia sebesar USD 71,09 miliar, dan impor dari China sebesar USD 76,69 miliar.
China juga menjadi salah satu investor asing terbesar di Indonesia, dengan nilai FDI mencapai USD 8,1 miliar pada 2024—menempati posisi ketiga setelah Hong Kong dan Singapura.
Menyikapi Tantangan Global Bersama
Lin Jian menambahkan bahwa China siap berkoordinasi dengan Indonesia dalam menghadapi tantangan global, menjaga stabilitas rantai pasok, serta memperkuat sistem perdagangan multilateral. Kerja sama erat ini diharapkan mampu menjadi contoh solidaritas antarnegara berkembang.