Jakarta, CoreNews.id — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menaikkan tarif impor AS terhadap Cina menjadi 245 persen dari sebelumnya 145 persen. Kenaikan tariff impor ini diakibatkan karena tindakan pembalasan Cina terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump. Kenaikan tarif 245 persen terdiri dari beberapa lapis beban: tarif resiprokal sebesar 125 persen, tarif tambahan 20 persen untuk menanggapi krisis fentanyl, dan tarif Section 301 antara 7,5 persen hingga 100 persen yang dikenakan atas barang-barang tertentu.
Imbas adanya aksi tersebut, Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan mengalami koreksi mengikuti bursa saham global, pada perdagangan Kamis (17/4/2025). Menurut Valdy, pasar masih dipengaruhi faktor psikologis jelang libur panjang akhir pekan ini.
Pada perdagangan global (16/4/2025) sebagai perbandingan, bursa AS Wall Street terpantau kompak terkoreksi, diantaranya indeks Dow Jones melemah 1,73 persen, indeks S&P 500 melemah 2,24 persen, indeks Nasdaq terkoreksi 3,07 persen. Sementara itu, bursa saham Eropa ditutup beragam pada Rabu (16/4), indeks Euro Stoxx 50 melemah 0,19 persen, indeks FTSE Inggris naik 0,32 persen, indeks DAX Jerman naik 0,27 persen, dan indeks CAC 40 Prancis terkoreksi 0,07 persen.*