Jakarta, CoreNews.id – Syekh Abu Abdullah Musthafa al-‘Adawy dalam Fikih Akhlak menjelaskan bahwa ikhlas berarti membersihkan amal dari segala noda pamer dan ingin dipuji. Kata ikhlas berasal dari khalasha yang artinya “jernih” atau “suci dari campuran”. Dalam beramal, seorang mukhlis (orang yang ikhlas) hanya mengharap ridha Allah, bukan pujian manusia.
Amal Besar Bisa Sia-Sia Karena Riya
Allah menjanjikan pahala besar bagi orang yang ikhlas dalam sedekah:
“Orang yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Mahatinggi. Dan niscaya kelak ia akan mendapatkan kesenangan (yang sempurna).” (QS. Al-Lail: 18-21)
Sebaliknya, amal yang dicampuri riya (ingin dilihat orang) justru mengundang azab. Bahkan, orang yang dianggap mulia di dunia—seperti syuhada, ulama, dan dermawan—bisa terjerumus ke neraka karena ketulusannya ternoda.
3 Kisah Pahit di Hari Kiamat
Rasulullah ﷺ bersabda tentang tiga orang yang pertama diadili di akhirat:
- Syuhada yang Riya
Seorang mati syahid dihadapkan kepada Allah. Setelah diingatkan segala nikmatnya, ia mengaku berperang demi Allah. Namun, Allah berfirman:
“Kamu berdusta. Kamu berperang agar disebut pahlawan!”
Lalu, ia diseret ke neraka. - Ulama yang Ingin Dipuji
Seorang alim yang rajin belajar dan mengajar Al-Qur’an mengaku beramal karena Allah. Tapi Allah menimpali:
“Kamu belajar agar disebut ulama dan membaca Al-Qur’an agar dipuji sebagai qari’!”
Ia pun dilemparkan ke neraka. - Dermawan yang Sombong
Seorang kaya raya yang gemar bersedekah mengklaim niatnya ikhlas. Namun, Allah membongkar:
“Kamu berderma supaya disebut dermawan!”
Akhirnya, ia juga dihukum di neraka.
Ikhlas: Kunci Diterimanya Amal
Syekh al-‘Adawy menegaskan, “Jika engkau memberi, berilah karena Allah. Jika mencintai atau membenci, lakukanlah karena-Nya.”
Amal sebesar apa pun tak bernilai jika niatnya tercampur riya. Maka, periksa hati setiap berbuat baik, jangan sampai pujian manusia merusak pahala di sisi Allah.