Jakarta, CoreNews.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terang-terangan meminta Israel menghentikan proses hukum dugaan kasus korupsi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Trump menganggap pengusutan ini tidak berdasar dan menyebut Netanyahu sebagai pahlawan besar bagi Israel.
“AS menghabiskan miliaran dolar setiap tahun, jauh lebih banyak daripada negara lain, untuk melindungi dan mendukung Israel. Kami tidak akan membiarkan ini [dugaan kasus korupsi Netanyahu berlarut-larut],” tegas Trump, dikutip dari AFP, Minggu (29/6/2025).
Trump mendesak otoritas Israel segera menggugurkan perkara tersebut dan memberikan pengampunan kepada Netanyahu. Ia menggambarkan kasus dugaan korupsi yang ditujukan kepada Netanyahu sebagai “witch hunt” alias tuduhan tanpa bukti.
Netanyahu sendiri sedang menghadapi berbagai tuduhan korupsi, antara lain menerima hadiah lebih dari US$260 ribu dalam bentuk cerutu, perhiasan, dan sampanye dari miliarder, diduga sebagai imbalan bantuan politik. Ia juga dituduh melakukan negosiasi dengan dua media Israel agar mendapatkan pemberitaan yang lebih positif.
Kendati demikian, Netanyahu membantah seluruh tuduhan. Ia pun berterima kasih atas dukungan Trump yang selalu membela Israel, termasuk dalam menghadapi Iran.
Permintaan Netanyahu untuk menunda kesaksian di pengadilan ditolak karena tidak memberikan alasan yang jelas. Pengacaranya kembali mengajukan permohonan agar Netanyahu dibebaskan dari persidangan selama dua pekan dengan dalih fokus menangani keamanan negara.