Jakarta, CoreNews.id – Pengelola Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, menjelaskan bahwa penghapusan kanal YouTube mereka bukan disebabkan oleh video wawancara aktivis Muhammad Husein atau Husein Gaza, seperti yang banyak diduga sebelumnya.
Video hasil wawancara Husein Gaza mengenai genosida di Gaza ternyata masih tersedia di kanal tersebut. “(Konten wawancara Husein Gaza) masih ada,” kata Sekretaris Takmir Masjid Jogokariyan, Haidar Muhammad kepada media, Minggu (29/6/2025).
“Ternyata yang kena (semprit YouTube) bukan yang itu,” sambungnya.
Haidar menjelaskan, YouTube menandai dan menghapus satu video lain yang dianggap melanggar ketentuan platform. Video tersebut adalah wawancara dengan seorang jurnalis asal Indonesia yang pernah meliput langsung di Gaza, Palestina. Konten ini membahas perjuangan rakyat Palestina melawan penindasan tentara Israel.
“Ada (notifikasi konten melanggar kebijakan YouTube), dan itu juga hilang videonya,” tutur Haidar.
Meski demikian, pihak masjid menegaskan tidak akan surut dalam mengampanyekan dukungan untuk Palestina melalui media sosial. Namun mereka akan lebih berhati-hati agar konten tidak melanggar kebijakan platform.
Sementara itu, akun Instagram Masjid Jogokariyan yang sempat diblokir Meta masih dalam proses pemulihan. Haidar menduga pemblokiran terkait nama salah satu unit akun yang mencantumkan kata ‘Hamas’.
“Kemungkinan (soal penamaan Hamas), tapi kita memang sering upload tentang Palestina juga. Jadi, yang bisa kena (pemicu blokir) banyak,” pungkasnya.