Corenews.id
No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini
Corenews.id
No Result
View All Result

Lawang Sewu: Sejarah, Arsitektur, dan Legenda

by Teguh Imam Suyudi
6 Juli 2025 | 22:00
in Humaniora
lawang-sewu-semarang-museum-kereta-api-ghost-story

Lawang Sewu (Foto Pengda Semarang)

Bagikan sekarang:

Jakarta, CoreNews.id – Lawang Sewu (dalam Bahasa Jawa artinya “Seribu Pintu”) adalah sebuah bangunan bersejarah di Semarang, Jawa Tengah. Dikutip dari sejumlah sumber, gedung ini awalnya berfungsi sebagai kantor administrasi Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api kolonial Belanda. Saat ini, bangunan ini menjadi aset Kereta Api Indonesia (KAI) dan difungsikan sebagai museum serta galeri sejarah perkeretaapian.

Sejarah & Fungsi Awal

  • Dibangun pada 1904–1919 oleh firma arsitek Klinkhamer & Ouëndag, dengan desain oleh Cosman Citroen bergaya Hindia Baru (gaya transisi antara klasik dan modern).
  • Digunakan sebagai kantor pusat NIS hingga masa pendudukan Jepang (1942), ketika bangunan ini diubah menjadi penjara dan tempat eksekusi.
  • Setelah kemerdekaan, bangunan ini diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).
Lawang Sewu (Foto: Teguh/CoreNews.id)

Arsitektur Unik

  • Disebut “Seribu Pintu” karena memiliki banyak jendela besar yang mirip pintu (sebenarnya hanya 928 pintu).
  • Terdiri dari Gedung A & B, dengan fitur seperti:
    • Menara kembar (tempat penyimpanan air).
    • Jendela kaca patri dan tangga besar.
    • Lorong bawah tanah (dulu digunakan sebagai saluran air dan penjara).
  • Desainnya adaptif terhadap iklim tropis dengan banyak jendela untuk sirkulasi udara.
Lawang Sewu
Lawang Sewu (Foto: Teguh/CoreNews.id)

Masa Penjajahan & Pertempuran

  • Saat Pertempuran Lima Hari di Semarang (1945), terowongan Lawang Sewu digunakan Belanda untuk menyusup.
  • Banyak pejuang Indonesia gugur di sekitar bangunan ini.

Restorasi & Fungsi Saat Ini

  • Sempat terbengkalai dan dianggap angker, hingga direnovasi pada 2011 dengan dukungan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
  • Diresmikan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono sebagai destinasi wisata.
  • Kini dikelola oleh KAI Wisata dengan rencana pengembangan sebagai pusat kuliner, perkantoran, dan kegiatan budaya.
Lawang Sewu (Foto: Teguh/CoreNews.id)

Legenda & Reputasi Angker

Lawang Sewu terkenal sebagai tempat horor karena:

  • Bekas penjara bawah tanah Jepang yang digunakan untuk penyiksaan.
  • Legenda “Noni Belanda” (hantu wanita Belanda bunuh diri), “hantu tanpa kepala”, dan kuntilanak.
  • Difilmkan dalam “Lawang Sewu: Dendam Kuntilanak” (2007).
READ  KAI Siapkan Kereta Tambahan Pada Libur Panjang Akhir Januari

Kini, Lawang Sewu tetap menjadi ikon sejarah Semarang yang menarik wisatawan dan pecinta arsitektur kolonial.

Tags: Bangunan Kolonial SemarangGedung Seribu PintuJawa TengahKAILawang SewuLawang Sewu horror storyLegenda Noni BelandaMuseum Kereta Api IndonesiaSejarah Lawang SewuSemarangTempat Angker di Semarang
Previous Post

Legoland Shanghai Resmi Dibuka, Terbesar di Dunia

Next Post

Charger Terpasang di Stop Kontak? Hati-hati Boros Listrik & Risiko Kebakaran!

Next Post
Bahaya Charger Terpasang di Stop Kontak

Charger Terpasang di Stop Kontak? Hati-hati Boros Listrik & Risiko Kebakaran!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PARIWARA

semen merah putih mou algaepark indonesia

Tekan Emisi Karbon Lewat MPTree, Semen Merah Putih Gandeng Algaepark Indonesia

23 Mei 2025 | 16:02
Green movement pertamina

Pertamina Luncurkan Green Movement, Wujud Nyata Komitmen ESG

8 Mei 2025 | 14:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan

BPJPH Bersinergi dengan 11 Mitra Permudah Sertifikasi Produk Halal

18 Februari 2025 | 17:00
Aplikasi Growin' by Mandiri Sekuritas

Aplikasi Growin’ by Mandiri Sekuritas Permudah Investasi di Pasar Modal

9 Januari 2025 | 17:00

POPULER

KPK Dalami Aset Tersangka Kasus Dana Hibah Pokmas Jatim

KPK Periksa PNS Sumut Gustav Reynold Tampubolon Terkait Korupsi Proyek Jalan

7 Juli 2025 | 14:32
“Sejauh ini, pemahaman tentang ekonomi syariah masih sangat minim. Tidak hanya di kalangan masyarakat secara umum, tapi juga para ustadz yang memberikan ceramah atau yang menjadi khatib Jum’at, masih minim pemahamannya tentang ekonomi syariah”, kata Ketua Pelaksana Pengabdian Dede Abdul Fatah

Dosen PNJ Berikan Pelatihan Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah

25 Agustus 2024 | 07:58
lawang-sewu-semarang-museum-kereta-api-ghost-story

Lawang Sewu: Sejarah, Arsitektur, dan Legenda

6 Juli 2025 | 22:00
Logo Danantara

Presiden Prabowo Resmikan Badan Pengelola Investasi DANANTARA

12 Maret 2025 | 09:00
Menurut Tommy, dengan modal besar tersebut, BUMA siap menjadi big market yang menggerakkan berbagai sektor bisnis strategis seperti rantai pasok terintergasi, pangan, energi terbarukan, dan lainnya. BUMA nantinya juga akan menjadi lembaga roda penggerak bisnis sesuai dengan Visi Asta Cita Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).

GP Ansor Luncurkan Badan Usaha Milik Ansor

1 Mei 2025 | 19:13
perbedaan-d3-dan-d4

Ujian Nasional Versi Baru, Cek Mata Pelajaran TKA untuk SD, SMP, dan SMA

10 April 2025 | 21:00
  • Redaksi Corenews.id
  • Pedoman Media Siber
  • Email Login

Corenews.id | All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Trending
  • News
    • Nasional
    • Internasional
    • Metropolitan
    • Daerah
  • Politik
    • Pemilu
  • Hukum
  • Pariwara
  • Bisnis
    • Keuangan
    • Ekonomi
    • Properti
    • Pasar Modal
  • Tekno
  • Gaya Hidup
  • Humaniora
  • Olah Raga
  • Tokoh
  • Opini

Corenews.id | All Rights Reserved