Jakarta, CoreNews.id – Fenomena banyak pengunjung datang ke mal bukan untuk berbelanja, melainkan sekadar jalan-jalan, berfoto, atau melihat-lihat tanpa niat membeli. Berbagai istilah unik muncul untuk menggambarkan kebiasaan ini. Lantas, apa saja tipe rombongan yang sering ditemui di mal? Dikutip dari sejumlah sumber, simak ulasannya berikut!
1. ROJALI (Rombongan Jarang Beli)
Mereka datang hanya untuk jalan-jalan, nongkrong, atau menikmati suasana mal tanpa berniat membeli apa pun. Biasanya, mereka menghabiskan waktu di food court atau area lounge sambil mengobrol.
2. ROHANA (Rombongan Hanya Nanya)
Suka bertanya detail produk, harga, atau promo, tapi tidak pernah membeli. Biasanya, mereka hanya membandingkan informasi sebelum membeli di tempat lain atau online.
3. ROHALUS (Rombongan Hanya Elus-elus)
Senang memegang dan mengelus barang di toko, seperti pakaian, gadget, atau aksesoris, tetapi tidak membelinya. Bagi mereka, sensasi menyentuh barang sudah cukup puas.
4. ROHALI (Rombongan Hanya Lihat-Lihat)
Mereka hanya berkeliling toko, melihat display barang, tetapi tidak melakukan transaksi. Kadang, mereka hanya ingin mengetahui tren terbaru tanpa berkomitmen membeli.
5. ROCEGA (Rombongan Cek Harga)
Datang untuk membandingkan harga di mal, tapi akhirnya memilih belanja di e-commerce atau pasar tradisional yang lebih murah.
6. ROMANSA (Rombongan Manis Senyum Aja)
Mereka datang ke mal untuk bersosialisasi, ngobrol, atau sekadar melepas penat. Transaksi belanja? Bukan prioritas!
7. ROTASI (Rombongan Tanpa Transaksi)
Berputar-putar di mal, masuk ke berbagai toko, tapi sama sekali tidak beli apa-apa. Mal dianggap seperti tempat rekreasi gratis.
8. ROSALI (Rombongan Suka Selfie)
Tujuan utama mereka adalah foto-foto di spot Instagramable. Toko hanya jadi latar belakang, bukan tujuan berbelanja.
9. ROCADOH (Rombongan Cari Jodoh)
Mal dijadikan tempat cari kenalan atau pasangan. Biasanya terlihat di kafe atau area ramai pengunjung.
10. ROCUTA (Rombongan Cuci Mata)
Mereka datang untuk menikmati pemandangan barang-barang mewah atau tren terbaru, meski tak berniat membeli.
11. ROMUSA (Rombongan Muka Susah)
Ekspresi mereka frustasi atau kecewa, mungkin karena harga mahal atau budget terbatas. Mereka sering mengeluh tapi tetap datang ke mal.
Kenapa Fenomena Ini Terjadi?
Perubahan perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh:
✔ Kenaikan harga barang di mal
✔ Kebiasaan belanja online yang lebih murah
✔ Mal sebagai ruang sosial ketimbang tempat belanja
✔ Fenomena window shopping yang jadi hiburan
Kesimpulan
Mal kini tak hanya jadi tempat belanja, melainkan juga ruang rekreasi, sosialisasi, dan hiburan. Meski tidak semua pengunjung berbelanja, kehadiran mereka tetap memberi kehidupan pada pusat perbelanjaan.
Bagaimana dengan Anda? Termasuk rombongan yang mana?